Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Musi Banyuasin Segera Uji Coba Produksi Bensin Sawit

Bupati Kabupaten Muba Dodi Reza Alex mengatakan produksi bensin sawit merupakan langkah lanjutan dari pemda setelah mendorong peremajaan kebun sawit rakyat di kabupaten tersebut.
Ilustrasi - Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). /Bisnis-Arief Hermawan P
Ilustrasi - Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) bakal melakukan uji coba produksi bahan bakar industrial vegetable oil (IVO) alias bensin sawit sebagai bentuk hilirisasi kelapa sawit yang bernilai tambah bagi petani komoditas tersebut.

Bupati Kabupaten Muba Dodi Reza Alex mengatakan produksi bensin sawit merupakan langkah lanjutan dari pemda setelah mendorong peremajaan kebun sawit rakyat di kabupaten tersebut.

“Hasil dari kebun sawit rakyat yang diremajakan itu harus dihilirisasi yang akhirnya punya nilai tambah, bukan hanya jadi CPO tapi juga IVO yang akan dikatalisasi untuk jadi bensin sawit,” katanya, Rabu (11/11/2020).

Dodi mengatakan uji coba produksi IVO tersebut bakal dimulai pada Kamis (12/11) di salah satu pabrik kelapa sawit di Kecamatan Sungai Lilin. Kemudian produk tersebut akan dibawa ke Bandung untuk kemudian diolah tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan katalis sehingga menjadi bensin sawit.

Dia mengatakan IVO menjadi salah satu bentuk dari energi berkelanjutan yang berbasis kelapa sawit. Bupati pun optimistis BBM dari sawit ini dapat diproduksi secara massal dengan harga yang ekonomis.

Menurutnya secara kualitas pun bensin sawit memiliki kadar RON yang cukup tinggi bahkan di atas Pertamax. Agar ekonomis, maka pemkab juga berencana memanfaatkan minyak fossil dari sumur-sumur tua di Muba sebagai campuran bensin sawit.

Menurut Dodi dari luasan kebun sawit yang mencapai sekitar 500.000 hektare, 40 persen merupakan kebun sawit milik rakyat. Sebelum hilirisasi anyar itu dimulai, pemkab bersama pusat pun telah merealisasikan program peremajaan sawit rakyat seluas 12.000 ha. Replanting tersebut merupakan langkah awal untuk penerapan prinsip berkelanjutan di sektor sawit.

Dia menambahkan Pemkab Muba menargetkan setelah IVO dan bensin sawit diproduksi massal maka daerah itu bisa menjadi ibu kota dunia dengan energi berkelanjutan berbasis sawit pada 2030. 

Dengan demikian, kata Dodi, maka Indonesia melalui Muba dapat menunjukkan kemandirian energi lewat produksi BBM yang berbasis kelapa sawit. Dia melanjutkan pemkab telah menyusun peta jalan untuk produksi IVO yang ditargetkan mulai 2022.

“Apalagi pemerintah pusat sudah punya program untuk B-100 jadi bukan cuma bensin saja yang dari sawit sampai avtur pun akan berbahan baku sawit dan kami sebagai sentra perkebunan sawit siap mendukungnya,” katanya.

Sementara itu Wakil Bupati Muba Beni Hernedi mengatakan Muba dapat menjadi role model bagi daerah lain terkait transformasi ekonomi lewat hilirisasi komoditas perkebunan.

“Selama ini produksi perkebunan hanya berkutat untuk bahan baku, kami ingin arahkan produknya ke hilir. Salah satunya kelapa sawit, apalagi dunia saat ini membutuhkan energi yang berkelanjutan dan sawit bisa menjadi alternatifnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper