Bisnis.com, PADANG - PT Bank Pembangunan Daerah atau Bank Nagari mencatat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) berada di bawah angka 2 persen. Angka ini terus terlihat sejak tahun 2016 atau semenjak Bank Nagari dipercaya untuk menyalurkan KUR.
Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari Gusti Candra menjelaskan posisi penyaluran KUR di Bank Nagari hingga September 2020 Rp790 miliar. Jumlah ini nyaris mencapai pagu anggaran penyaluran KUR di tahun 2020 ini sebanyak Rp1 triliun.
"Sampai saat ini KUR di Bank Nagari berjalan lancar. Buktinya NPL berada di angka dibawah 2 persen," katanya kepada Bisnis di Padang, Selasa (27/10/2020).
Rendahnya NPL dalam penyaluran KUR di Bank Nagari ini, karena dari 25.924 debitur itu sebagian besar usahanya tidak begitu terlalu berdampak adanya pandemi Covid-19.
Debitur atau UMKM yang telah mendapatkan pinjaman KUR dari Bank Nagari itu sebagian besar menjalani usaha pertanian, perikanan, peternakan, usaha ritel, industri rumah tangga dan usaha produktif lainnya.
"Jadi untuk para petani, peternakan, dan usaha ritel seperti toko dan swalayan, serta warung kelontong masih tetap produktif. Mereka cukup banyak jadi debitur di Bank Nagari," jelas dia.
Sementara untuk pelaku usaha lainnya seperti usaha yang berada di kawasan objek wisata dapat dikatakan terdampak adanya Covid-19, karena pelanggan mereka adalah wisatawan.
"Jadi yang NPL dibawah 2 persen itu tidak hanya dari usaha mikro saja, tapi juga untuk usaha menengah lainnya yang juga tidak bisa bayarkan kreditnya. Hal itu karena dampak Covid-19," ucap dia.
Candra menyebutkan Bank Nagari menyadari betul bahwa dampak akibat pandemi Covid-19 telah menggoyangkan perekonomian dari berbagai sisi. Dari Bank Nagari sendiri melihat situasi tidak stabil itu terlihat sejak pada bulan Maret 2020.
Semenjak itu Bank Nagari dengan cepat melakukan pemetaan debitur yakni memperhitungan dampak ringan dan dampak berat terhadap UMKM. Dampak ringan itu sektor usaha pertanian, perkebunan, dan perikanan, usaha mini atau usaha ritel lainnya.
Untuk dampak ringan ini bisa dikatakan tidak melakukan relaksasi seperti yang ada dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Covid-19.
"Sedangkan untuk dampak parah barulah melakukan relaksasi seperti usaha UKM di kawasan objek wisata dan lainnya. Mereka diberikan kelonggaran hingga Maret 2021 seperti yang ada dalam PJOK itu," ucap Candra.
Selain itu Candra juga menyatakan pada tahun 2021 mendatang, Bank Nagari tidak hanya menyalurkan KUR untuk bank konvensional saja, tapi juga KUR untuk sistem syariah.
Menurut dia, terkait pagu anggaran KUR tahun 2021, untuk penyaluran KUR bank konvensional masih sebesar Rp1 triliun, sementara untuk syariah pagu anggaran Rp200 miliar.
"Dengan adanya dua bentuk penyaluran KUR di Bank Nagari itu, sudah mencakup untuk KUR super mikro. Karena hal ini juga seiring telah diluncurkan oleh pemerintah pusat. Untuk KUR super mikro ini juga direncanakan akan berlanjut pada tahun 2021 mendatang," paparan dia.
Untuk itu dengan adanya kondisi yang demikian, Bank Nagari yang merupakan BPD terbaik secara nasional ini turut berupaya untuk menekan angka NPL, kendati tahun-tahun 2020 ini Sumbar khususnya dilanda pandemi.
Inovasi Bank Nagari
Mengingat situasi pandemi ini dimana pelayan tatap muka dikurangi, pengajuan KUR di Bank Nagari juga dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Nagari Form Online.
Melalui aplikasi itu, permohonan atau pengajuan KUR bisa mengakses aplikasi tersebut dengan melampirkan sejumlah persyaratan. Nantinya petugas akan memeriksa dari pengajuan yang masuk.
"Nanti setiap pengajuan yang masuk melalui aplikasi itu, akan ditindaklanjuti sesuai domisili calon debitur. Apalagi kini kantor cabang Bank Nagari telah ada di seluruh daerah di Sumbar termasuk di Kepulauan Mentawai," tegas Candra.
Dikatakannya dengan menerapkan kerja secara online itu, juga sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru untuk sektor pelayanan di Bank Nagari.
"Kata dokter Andani, pandemi jangan sampai menghalangi perekonomian tapi harus jalan terus. Makanya inovasi-inovasi yang kita lakukan itu untuk memudahkan masyarakat mengakses KUR di Bank Nagari," tutup Candra. (k56)