Bisnis.com, PALEMBANG – Pengalihan pemakaian bahan bakar minyak atau BBM ke bahan bakar gas (BBG) bagi nelayan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, dinilai dapat mengurangi ongkos melaut nelayan di daerah tersebut.
Direktur Perencanaan dan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Alimudin Baso mengatakan nelayan dapat mengurangi biaya melaut sampai dengan Rp50.000 per hari.
“Tentunya ini berdampak pada peningkatan perekonomian nelayan setempat,” katanya baru-baru ini.
Dewi Sri Utami, Region Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Sumbagsel mengatakan program konversi BBM ke BBG merupakan kerja sama Kementerian ESDM, DPR-RI dan Pertamina.
“Konversi BBM ke BBG ini diperuntukan bagi kapal penangkap ikan nelayan sasaran tahun anggaran 2020,” katanya, Jumat (16/10/2020).
Adapun kriteria penerima bantuan yang ditetapkan pemerintah yakni nelayan pemilik kapal kurang dari 5 gross ton (GT), kapal berbahan bakar bensin, memiliki daya mesin 13 HP.
“Kami akan terus mengedukasi nelayan bahwa BBG itu lebih aman, lebih murah, dan ramah lingkungan,” ujar Dewi.
Setiap nelayan akan diberikan paket konversi berupa mesin perahu full set termasuk baling-baling, conventer kit, selang regulator dan 2 item tabung LPG.
“Program ini tentunya dapat meningkatkan perekonomian nelayan sasaran yang merupakan kelompok nelayan kecil,” katanya.
Adapun pendistribusian paket konversi BBM ke BBG ditujukan kepada 1.036 nelayan di Kabupaten Muba.
Sementara secara nasional, sepanjang tahun 2020, pembagian ditargetkan sebanyak 25.000 unit paket konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran di 42 Kabupaten/Kota. Untuk 2021, direncanakan akan dibagikan sebanyak 28.000 unit paket konversi di 20 Provinsi.