Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Potret Kondisi Terbaru Ekonomi Masyarakat Riau saat Pandemi

5 dari 10 responden mengaku mengalami penurunan pendapatan akibat adanya pandemi.
Seorang perajin membuat suvenir dari bahan baku limbah kayu palet di bengkel Urban Green Interior, di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (1/9/2020). Perajin di Bengkel Urban Green Interior lahir dari pelaku industri kreatif yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19, dengan mengolah limbah kayu untuk suvenir dan dijual dengan harga berkisar Rp25.000 hingga Rp500.000 tergantung model dan tingkat kesulitan produknya./Antara-FB Anggoro
Seorang perajin membuat suvenir dari bahan baku limbah kayu palet di bengkel Urban Green Interior, di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (1/9/2020). Perajin di Bengkel Urban Green Interior lahir dari pelaku industri kreatif yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19, dengan mengolah limbah kayu untuk suvenir dan dijual dengan harga berkisar Rp25.000 hingga Rp500.000 tergantung model dan tingkat kesulitan produknya./Antara-FB Anggoro

Bisnis.com, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik Provinsi Riau buat survei online untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat Riau saat adaptasi kebiasaan baru diterapkan di Riau. Survei menunjukkan pekerja dengan gaji di bawah Rp3 juta paling terdampak akibat pandemi.

Kepala Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor BPS Riau Fitri Hariyanti mengatakan survei dilakukan saat masa adaptasi kebiasaan baru yaitu 6 sampai 15 Juli 2020 dan dipublikasikan 18 September lalu. Dengan jumlah responden 1.082 orang dengan mayoritas bekerja di sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 594 orang atau 54,90 persen.

“5 dari 10 responden mengaku mengalami penurunan pendapatan akibat adanya pandemi,” kata Fitri kepada Bisnis, Rabu (23/9/2020).

Masyarakat miskin, rentan miskin, dan yang bekerja di sektor informal merupakan yang paling terdampak dari adanya pandemi ini. Hasil survei menunjukkan bahwa penurunan pendapatan paling banyak dikeluhkan oleh responden dalam kelompok pendapatan terkecil <Rp 3 juta sebesar 79 persen dibandingkan dengan pendapatan Rp3 juta-Rp5 juta (56 persen), Rp5 juta-Rp10 juta (39 persen) dan di atas Rp10 juta (23 persen)

Fitri melanjutkan ada tiga lapangan usaha yang cukup terdampak akibat munculnya pandemi yaitu transportasi dan pergudangan; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; serta penyediaan akomodasi dan makan minum.

Sementara dari sisi pekerjanya, 79 persen responden yang bekerja di lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengaku mengalami penurunan pendapatan, 65 persen responden perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor pendapatannya turun dan 57 persen responden penyediaan akomodasi dan makan minum pendapatannya turun.

Hasil survei juga menunjukkan sebanyak 63,03 persen responden mengalami penurunan aktivitas belanja online selama Covid-19, sebanyak 12,75 persen responden mengalami peningkatan, dan sisanya tetap.

“Mungkin saja karena pendapatannya menurun sehingga aktivitas belanja onlinennya juga menurun,” kata dia.

Sementara itu, survei juga mengukur pengetahuan masyarakat mengenai pandemi dan pencegahannya.

Sebanyak 60,44 persen responden telah paham mengenai kebijakan adaptasi kebiasaan baru dan 10,72 persen responden telah sangat memahaminya. Lalu Sebanyak 56,84 persen responden menyatakan bahwa mereka sering/selalu mencuci tangan 20 detik dengan sabun.

Sementara itu, Sebanyak 54,71 persen responden sering/selalu menggunakan hand sanitizer. Perilaku menjaga kebersihan tangan akan mencegah penularan dan penyebaran Covid-19 melalui media tangan.

Soal memakai masker jika keluar rumah, 6 dari 10 responden mengaku sering/selalu menggunakan masker. Ada sekitar 21 persen kadang/tidak sering dan 12 persen tidak pernah/jarang memakai masker.

Meski pandemi sebanyak 45 persen masih bekerja seperti normal, 38 persen separuh bekerja dari rumah, 11 persen bekerja dari rumah dan 5,6 persen pekerja diliburkan.

Terakhir, 71,25 persen responden optimistis pandemi akan berakhir hingga akhir tahun 2020.(K42)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Eko Permadi
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper