Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang mendorong pelaku industri pariwisata untuk mengembangkan paket wisata rute Palembang-Lampung seiring dengan telah terpangkasnya waktu tempuh antar dua kota tersebut dengan kehadiran Tol Trans Sumatra.
Kepala Dinas Pariwisata Isnaini Madani mengatakan pihaknya menilai pariwisata Palembang dan Lampung bisa saling melengkapi.
“Pariwisata Lampung sudah menggeliat dengan adanya tol, kita seharusnya tidak bersaing tetapi kerja sama yang sifatnya complimentary, saling melengkapi, kenapa tidak jual paket wisata bersama,” katanya, Selasa (8/9/2020).
Menurut dia, produk atau destinasi wisata yang ditawarkan Palembang berbeda dengan Lampung, sehingga memang tidak harusnya menjadi kompetitor.
“Kulinernya berbeda, alamnya beda, jadi bukannya kita bersaing dengan Lampung,” katanya.
Jika Lampung menonjolkan wisata alam berupa pantai dan pegunungan, dia melanjutkan, maka Palembang memiliki ciri khas berupa wisata kuliner dan alam yang identik dengan Sungai Musi.
Isnaini memaparkan konsep paket wisata tersebut bisa dirancang untuk perjalanan 3 hari sampai 4 hari. Di mana wisatawan dapat berwisata ke Palembang pada hari ke-3 dan hari ke-4 setelah sebelumnya berkunjung ke Lampung.
Sementara itu, Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) DPD Sumsel, Anton Wahyudi, mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan pelaku industri pariwisata di provinsi tetangga.
“Kami sudah beberapa kali berbincang dengan industri dan dinas pariwisata Lampung, memang potensi wisata di dua daerah ini cukup besar,” katanya kepada Bisnis.
Menurut Anton, kekuatan pariwisata Palembang terletak pada beberapa ikon, seperti Sungai Musi hingga wisata olahraga melalui keberadaan Jakabaring Sport City (JSC). Destinasi tersebut tidak dimiliki Lampung.
“Makanya wisata Lampung dan Palembang sangat berbeda jadi kita bisa saling melengkapi, apa yang tidak ada di Lampung bisa kita lihat di Palembang dan sebaliknya,” katanya.
Dia memaparkan idealnya paket wisata yang bisa ditawarkan agen perjalanan bisa berupa 3 hari 2 malam. Bahkan untuk yang waktu singkat pun, seperti 2 hari 1 malam juga memungkinkan.
“Karena kehadiran tol betul-betul membuat perjalanan Palembang-Lampung menjadi singkat. Berangkat pagi hari dari Palembang bisa makan siang di Lampung dan ke pantai, hari kedua bisa jelajah wisata kuliner di Palembang lagi,” katanya.
Anton mengatakan beberapa anggota ASITA pun telah menawarkan paket wisata tersebut ke masyarakat dan mendapat respon positif.
Namun demikian, kata dia, pariwisata di Palembang masih memiliki sejumlah persoalan yang perlu dibenahi. Salah satunya menyangkut kebersihan dan kemananan.
“Kebersihan toilet di destinasi perlu dibenahi karena ini paling utama yang harus disiapkan,” katanya.
Dengan begitu, kata dia, jika pelaku serta pemerintah kota dapat mengatasi tantangan di pengembangan pariwisata, maka arus wisatawan diharapkan tidak hanya mengarah ke Lampung tetapi menjadi juga berputar di Palembang.