Bisnis.com, BATAM - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batam terancam tutup karena kesulitan memenuhi biaya operasional dan ketiadaan dukungan pemerintah setidaknya 32 terakhir.
Ketua PMI Kota Batam, Sri Soedarsono menuturkan saat ini PMI sudah kesulitan memenuhi kebutuhan dana operasional sekitar Rp2,5 miliar setiap tahunnya.
"Operasional kami Rp 2,5 miliar, untuk bank darah dan memenuhi kinerja di PMI Batam sendiri, kami belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah,” kata Sri saat hearing dengan Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto dan lintas komisi, Senin (31/8/2020).
Kehadiran mereka di DPRD Batam, lanjut Sri, mencoba untuk mengetengahkan persoalan yang dihadapi, dengan harapan akan mendapatkan dukungan. Bantuan dari pemerintah diyakini bisa meunculkan semangat baru bagi semua elemen yang ada di PMI Batam.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Batam Nuryanto mengaku sangat malu atas kenyataan yang terjadi. Apalagi peran PMI sangat besar dan strategis dalam penyelamatan jiwa masyarakat di Kota Batam.
Pihaknya berjanji akan membantu dan mengakomodir aspirasi yang disampaikan oleh PMI Batam. DPRD Batam akan duduk bersama-sama dengan Pemerintah Daerah untuk membicarakan hal tersebut.
"Kala masyarakat daerah lain berbondong-bondong memberikan perhatian atas keberadaan PMI, justru di Batam ini malah kurang," kata Nuryanto.(K41)