Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBPJN Sumsel Libatkan 3.300 Pekerja di Program Padat Karya Tunai

Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional atau BBPJN Sumatra Selatan mengalokasikan anggaran senilai Rp30 miliar untuk merevitalisasi drainase jalan sepanjang 150 kilometer dengan melibatkan masyarakat sekitar yang terdampak ekonomi dari pandemi Covid-19.
Kepala BBPJN Sumsel Kgs Syaiful Anwar (tengah) meninjau revitalisasi drainase dengan skema padat karya. bisnis-dinda wulandari
Kepala BBPJN Sumsel Kgs Syaiful Anwar (tengah) meninjau revitalisasi drainase dengan skema padat karya. bisnis-dinda wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG -- Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional atau BBPJN Sumatra Selatan mengalokasikan anggaran senilai Rp30 miliar untuk merevitalisasi drainase jalan sepanjang 150 kilometer dengan melibatkan masyarakat sekitar yang terdampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

Kepala BBPJN Sumsel Kgs Syaiful Anwar mengatakan program padat karya tunai yang bergulir hingga September 2020 tersebut melibatkan 3.300 pekerja.

"Program ini sesuai instruksi Presiden guna mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian perekonomian di tengah masa pandemi. Pembangunan infrastrukturnya memang yang berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi," katanya saat meninjau realisasi program padat karya tunai di Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Senin (24/8/2020).

Dia menjelaskan revitalisasi drainase memang diperlukan untuk sejumlah ruas jalan nasional, pasalnya dapat mendukung kualitas jalan sehingga lebih tahan lama.

Menurut Syaiful, upah yang diberikan kepada pekerja disesuaikan dengan upah minimum regional (UMR) per daerah. Di Kabupaten OKI, misalnya pekerja bangunan mendapat upah sekitar Rp130.000 sampai Rp120.000 per hari. Pembayarannya dilakukan per minggu.

Dia menerangkan program Kementerian PUPR yang disebar di 17 PPK itu bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.

"Program Padat Karya juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok, ini sebagai bentuk kontribusi pemulihan ekonomi nasional," kata dia.

Selain melakukan revitalisasi drainase, pihaknya juga membuka kesempatan kerja untuk warga dalam program pekerjaan penambalan lubang dengan CPHMA, pembelian karet dari petani karet sebagai bahan baku aspal karet dan rosin ester.

Sementara itu PPK 32 BBPJN Sumsel, Maulana, mengatakan pihaknya menggandeng pihak kecamatan dan desa untuk menginformasikan peluang kerja di program padat karya tunai kepada warga sekitar.

"Di Desa Mulia Guna, Kecamatan Teluk Gelam, terdapat warga yang terdampak pandemi, mereka mayoritas pekerja informal dan terkena PHK dari perusahaannya sehingga program ini dapat memberikan penghasilan untuk warga," ujarnya.

Ahmad Riyadi, 56, warga Desa Mulia Guna, mengatakan dirinya mengikuti program padat karya tunai lantaran telah menganggur selama 4 bulan terakhir.

"Selama ini saya memang kerja bangunan, tapi karena Covid-19 tidak ada pekerjaan, banyak pembangunan yang terhenti makanya saat ada informasi dari RT ada pekerjaan bangun drainase saya langsung bergabung," ujarnya.

Riyadi mengatakan selama menganggur, dirinya hanya mengandalkan uang kiriman dari anaknya yang bekerja di Batam.

"Dan sekarang anak saya juga harus pulang lagi ke kampung karena kontrak kerjanya tidak diperpanjang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper