Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKP Dukung Riset Ikan Gabus untuk Tangani Covid-19

Slamet Soebjakto mengaku sangat bangga karena sudah ada asosiasi yang telah memikirkan perencanaan ikan gabus dari hulu sampai hilir.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mendukung riset ikan gabus untuk penanganan Covid-19./Istimewa
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mendukung riset ikan gabus untuk penanganan Covid-19./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mendukung riset ikan gabus untuk penanganan Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Direktorat Jenderal Budidaya Perikanan KKP Slamet Soebjakto saat menerima kunjungan secara simbolis legalitas pendirian Masyarakat Ikan Gabus Indonesia (MIGI), Jumat (14/8/2020).

Slamet Soebjakto mengaku sangat bangga karena sudah ada asosiasi yang telah memikirkan perencanaan ikan gabus dari hulu sampai hilir.

“Ini jelas berita baik dan saya bangga kepada MIGI,” ungkap Slamet.

Ketua MIGI, Yunan Padmowiyoto didampingi Sekretaris MIGI Sutristo kepada wartawan mengungkapkan, MIGI merupakan wadah bagi para pembudidaya ikan gabus (channa striata)yang bertujuan membantu pemerintah dalam pengembangan usaha budi daya ikan gabus di masyarakat dengan sistem budi daya terintegrasi.

Diungkapkan Yunan, selama ini budi daya ikan gabus belum menjadi pilihan ekonomi bagi para pembudi daya. Hal ini disebabkan belum adanya integrasi penyediaan benih, teknologi budi daya, manajemen air, obat penyakit ikan gabus, dan juga pakan.

"Selain itu, pasar dari hasil budidaya tersebut ikan gabus tersebut juga belum maksimal,”kata Yunan.

Sistem budi daya terintegrasi yang dikembangkan oleh MIGI, kata Yunan, saat ini sudah meliputi pembibitan intensif, sistem manajemen air otomatia menggunakan sensor IoT, manajemen budi daya dengan aplikasi Nusapond berbasis mobile apps dan web, serta SOP penanganan penyakit.

“Jadi selain memperkenalkan MIGI, kami juga memperkenalkan aplikasi budi daya untuk membantu pembudidaya ikan masuk ke digital,” kata Yunan.

Sementara itu, Sutristo yang juga menjabat sebagai CEO PT Mega Medica Pharmaceuticals produsen OHT (Obat Herbal Terstandar) albumin berbahan dasar ikan gabus, menambahkan, MIGI sebagai asosiasi akan menjadi wadah kolaborasi antara peneliti, pemerintah, pembudidaya dan pengusaha farmasi ekstrak albumin.

“MIGI nantinya akan berperan sebagai pasar hasil budidaya untuk keperluan industri,” kata Sutristo yang saat ini tengah mengembangkan produk imunomodulator  yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh berbahan dasar ikan gabus dan telah berhasil melewati tahapan seleksi Program Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper