Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Syariah di Sumsel Optimistis Dapat Tingkatkan Pangsa Pasar

Industri perbankan syariah di Sumatra Selatan masih optimistis dapat tumbuh dan meningkatkan pangsa pasar di tengah masa pandemi Covid-19.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, PALEMBANG — Industri perbankan syariah di Sumatra Selatan masih optimistis dapat tumbuh dan meningkatkan pangsa pasar di tengah masa pandemi Covid-19.

Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Saekan Noor mengatakan peluang untuk memeroleh market share yang lebih besar tetap ada.

“Kami yakin perbankan syariah dapat meningkatkan market share sesuai dengan target pemerintah sebesar 20 persen,” katanya kepada Bisnis, Jumat (14/8/2020).

Saekan menjelaskan saat ini kinerja keuangan perbankan syariah di Sumsel sudah cukup baik. Hal tersebut terlihat dari angka market share yang sebesar 8 persen atau masih lebih tinggi dari angka nasional yang sebesar 6 persen.

Menurut dia, secara skala ekonomi, perbankan syariah memang jauh lebih kecil atau belum dapat mengejar kecepatan tumbuh perbankan konvensional. Namun ruang atau potensi untuk berlari kencang sangat terbuka lebar.

Saekan mengemukakan saat ini perbankan syariah akan fokus pada industri yang masih memiliki prospek yang baik di tengah pandemi. Salah satunya, sektor UMKM memiliki kontribusi besar kepada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Untuk pembiayaan, kami menyasar sektor Kesehatan dan pendidikan. Kedua sektor evergreen ini terbukti bertahan di tengah segala kondisi termasuk pendemi, walaupun kinerjanya terpengaruh, namun tetap tumbuh,” paparnya.

Selain itu, kata Saekan, bank syariah memiliki satu kekuatan yang berbeda dengan bank konvensional, yakni bisa melakukan gadai emas.
Sedangkan untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), perbankan syariah di Sumsel berupaya menggarap pasar dari segmen pemerintah daerah.

“Segmen tersebut berpotensi untuk mendongkrak kinerja industri perbankan syariah di Sumsel dengan harapan ada dana APBD bahkan APBN yang di tempatkan khusus di bank-bank syariah,” katanya.

Selain itu perbankan syariah juga bakal memperluas pasar dengan menggarap lembaga nonprofit.

Sementara itu, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 7 Sumatra Bagian Selatan (OJK KR 7 Sumbagsel), realisasi penyaluran pembiayaan bank syariah di Sumsel masih dapat tumbuh 0,56 persen pada periode Mei 2020 dibanding Desember 2019.

“Realisasi pembiayaan hingga Mei 2020 tercatat senilai Rp7,87 triliun. Angka itu sudah di atas realisasi tahun 2019 yang senilai Rp7,83 triliun,” kata Kepala Kantor OJK Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho, kepada Bisnis.

Terkait kualitas kredit, kata Untung, perbankan syariah mampu menjaga kreditnya dengan angka rasio non performing loan sebesar 1,32 persen atau lebih rendah dibanding tahun lalu yang sebesar 2,88 persen.

Sementara untuk penghimpunan DPK, terjadi perlambatan di mana bank syariah telah menggaet Rp6,82 triliun atau lebih kecil dibanding realisasi 2019 yang mencapai Rp7,41 triliun.

“Kondisi pandemi membuat semua sektor jasa keuangan menurun, tak terkecuali perbankan syariah. Namun, kami optimistis bisa tumbuh apalagi mayoritas penduduk Sumsel adalah muslim,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper