Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomi Aceh pada semester I/2020 tumbuh 0,63 persen dibandingkan dengan 6 bulan pertama tahun lalu baik dengan memperhitungkan migas maupun tanpa memperhitungkan migas.
Menurut Badan Pusat Statidtik (BPS) Provinsi Aceh pada Rabu (5/8/2020), perekonomian daerah tersebut pada 6 bulan pertama 2020 terhadap semester I/2019 (c-to-c) tumbuh 0,63 persen dengan migas, sementara tanpa migas tumbuh 0,24 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 21,43 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 8,26 persen.
Selanjutnya, perekonomian Aceh pada triwulan II/2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp40,06 triliun atau sebesar US$2,81 miliar. Sementara itu, PDRB tanpa migas adalah Rp38,71 triliun atau US$2,72 miliar.
BPS Aceh menjelaskan pula bahwa ekonomi daerah itu dengan migas triwulan II/2020 terhadap triwulan II/2019 turun 1,82 persen (y-on-y).
Sementara itu, pertumbuhan y-on-y triwulan II/2020 tanpa migas turun 3,61 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 23,94 persen.
Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 7,57 persen.
Ekonomi Aceh dengan migas triwulan II/2020 bila dibandingkan dengan triwulan I/2020 (q-to-q) turun 1,28 persen. Sementara, q-to-q tanpa migas juga turun 3,75 persen.
Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 27,80 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi ada di komponen konsumsi pemerintah yakni 77,62 persen.