Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lampung Inflasi 0,31 Persen, Dipicu Kelompok Kesehatan

Kelompok keehatan menjadi pemicu inflasi Provinsi Lampung pada Juli 2020. Provinsi Lampung mencatatkan inflasi bulan lalu sebesar 0,31 persen.
Ilustrasi: Aktivitas di salah satu laboratorium. Kelompok kesehatan menjadi pemicu inflasi terbesar di Lampung./Bisnis/Nurul Hidayat
Ilustrasi: Aktivitas di salah satu laboratorium. Kelompok kesehatan menjadi pemicu inflasi terbesar di Lampung./Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Provinsi Lampung mencatatkan inflasi bulan lalu sebesar 0,31 persen, karena indeks harga konsumen (IHK) naik dari 104,83 pada Juni 2020 menjadi 105,16 pada Juli 2020.

Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) yang dilakukan Badan Pusat Statistik Lampung, pada Juli 2020 daerah itu inflasi 0,85 persen, sedangkan inflasi year on year (yoy) Juli 2020 terhadap Juli 2019 adalah 1,33 persen.

Sebagaimana dilansir BPS Lampung pada Senin (3/8/2020) melalui malan resminya, dari 11 kelompok pengeluaran, enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi, yang terbesar adalah kelompok kesehatan sebesar 1,06 persen.

Lima kelompok lainnya yang juga inflasi adalah transportasi 0,74 persen; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,64 persen; makanan, minuman dan tembakau 0,55 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,03 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,01 persen.

Sebaliknya, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi (penurunan indeks sebesar 0,09 persen); kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,02 persen; serta kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar 0,01 persen.

Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks.

Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Juli 2020, semuanya inflasi. Kota Bandar Lampung inflasi 0,33 persen dan Kota Metro 0,11 persen.

Khusus untuk Kota Bandar Lampung, terjadi kenaikan IHK dari 104,81 pada Juni 2020 menjadi 105,16 pada Juli 2020.

Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok kesehatan dengan inflasi 1,17 persen; transportasi 0,89 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,68 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,57 persen; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,04 persen.

Sebaliknya, tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki 0,01 persen; rekreasi, olah raga dan budaya 0,03 persen; serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,11 persen.

Berdasarkan komoditas yang dominan memberikan andil dalam pembentukan inflasi pada Juli 2020 di Bandar Lampung, beras menjadi komoditas paling besar andilnya terhadap inflasi umum.

Andil komoditas beras terhadap inflasi sebesar 0,12 persen. Komoditas lainnya yang juga cukup besar andilnya terhadap inflasi adalah telur ayam ras sebesar 0,07 persen; petai sebesar 0,06; dan tarif kendaraan roda dua online 0,06 persen.

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi dengan andil tertinggi adalah bawang merah sebesar 0,17 persen.

Nilai Ekspor

BPS Lampung juga menjelaskan bahwa nilai ekspor provinsi itu pada Juni 2020 mencapai US$221,06 juta, naik US$46,85 juta atau 26,89 persen dibandingkan dengan ekspor Mei 2020 yang US$174,21 juta.

Nilai ekspor Juni 2020 ini jika dibandingkan dengan Juni 2019 yang tercatat US$206,61 juta, naik US$14,45 juta atau 6,99 persen.

Adapun nilai impor Provinsi Lampung pada Juni 2020 mencapai US$132,70 juta atau naik US$27,64 juta atau  26,31 persen dibandingkan dengan Mei 2020 yang tercatat US$105, 06 juta.

Nilai impor Juni 2020 tersebut lebih rendah US$26,80 juta atau turun 16,80 persen dibandingkan dengan Juni tahun lalu yang tercatat US$159,50 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper