Bisnis.com, PALEMBANG - BPR Kota Palembang diminta lebih selektif menyalurkan pembiayaan seiring masih adanya kredit macet dan rasio NPL yang hingga kini masih bertengger di angka 18 persen.
Asisten III Setda Kota Palembang, Agus Kelana, mengatakan pemkot selaku pemegang saham mayoritas berharap kinerja bank perkreditan rakyat tersebut dapat sehat.
“Kami terima kinerja yang tahun 2019 kurang sehat, dengan catatan diperbaiki kinerjanya supaya bisa sehat, tidak ada yang macet lagi,” katanya usai RUPS PT BPR Kota Palembang tahun buku 2019, Senin (29/6/2020).
Agus menambahkan pihaknya meminta Direksi BPR Kota Palembang untuk menekan angka rasio NPL yang masih tinggi.
Dia melanjutkan di tengah kualitas kredit yang belum memuaskan, namun pemkot tetap mengandalkan bank tersebut sebagai agen penyalur pembiayaan untuk pelaku UMKM di kota itu.
Apalagi, pemkot juga tengah memberikan stimulus bagi pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 dengan pembiayaan tanpa agunan dan bunga yang disalurkan oleh BPR tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama BPR Kota Palembang Syafril mengatakan pihaknya menargetkan NPL dapat turun di bawah 10 persen pada tahun ini.
“Memang tinggi, kami berupaya untuk mengendalikan kredit yang ada sekarang jangan sampai jadi masalah, sementara untuk yang NPL-nya sudah tinggi kita carikan solusinya,” katanya.
Direktur BPR Kota Palembang, Slamet, menambahkan kredit macet didorong oleh salah satu debitur yang nilai kreditnya mencapai Rp3,3 miliar.
Debitur yang merupakan pelaku usaha di bidang manufaktur tersebut, kata Slamet, telah bermasalah sejak satu tahun terakhir.
“Penanganannya kalau memang tidak bisa bayar, maka kami akan lelang jaminan debitur tersebut yang berupa rumah dan tanah,” katanya.
Dia menambahkan pada kinerja bisnis tahun 2019, BPR Kota Palembang masih mencatat pertumbuhan. Di mana untuk capaian penyaluran kredit senilai Rp57 miliar atau tumbuh 14 persen dibanding tahun 2018 yang senilai Rp50 miliar.
Selanjutnya untuk raihan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp23 miliar atau tumbuh sekitar 21 persen dibanding tahun sebelumnya yang senilai Rp19 miliar.
Sementara untuk total modal BPR Kota Palembang saat ini tercatat senilai Rp34 miliar, yang bersumber dari Pemkot Palembang sebanyak Rp22 miliar dan sisanya sebesar Rp12 miliar berasal dari BUMD milik Pemkot Palembang, yakni PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J)