Bisnis.com, PEKANBARU - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (UIWRKR) mencatat terdapat 10 persen dari total pelanggan yang mengalami kenaikan tagihan rekening lsitrik di atas 50 persen pada Juni 2020.
Himawan, Manager PLN UP3 Pekanbaru, menjelaskan total pelanggan PLN di Riau mencapai 473.891 pelanggan. Sebanyak 10 persen di antaranya mengalami lonjakan tagihan listrik di atas 50 persen pada rekening Juni 2020.
Adapun sebagai respons terhadap keluhan masyarakat, PLN memberikan skema relaksasi dalam pembayaran rekening listrik bulan Juni.
“Bagi pelanggan yang pencatatan meternya sudah benar tetapi tagihan rekening listrik bulan Juni 2020 melebihi 20 persen dari tagihan listrik bulan Mei 2020 dengan mekanisme pembayaran bertahap atau angsuran. Pelanggan akan dikenakan pembayaran sebesar tagihan bulan Mei 2020 ditambah 40 persen dari nilai kenaikan rekening Juni 2020 dan sisanya 60 persen bisa di angsur selama 3 bulan sesuai keputusan PLN Pusat,” jelas Himawan, Selasa (9/5/2020).
Himawan pun meminta maaf karena PLN kurang memberikan sosialisasi mengenai penyebab lonjakan tagihan listrik pelanggan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua bulan terakhir.
Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mengadakan rapat bersama PLN untuk mendapatkan penjelasan terkait skema perhitungan rekening listrik pada periode PSBB.
“Pada awal Maret dikarenakan Covid-19 ini, PLN melarang pegawainya untuk mengecek secara langsung ke rumah pelanggan untuk memutus rantai Covid-19. Dengan itu, PLN hanya menggunakan perhitungan rata-rata,” kata Syamsuar.
Selanjutnya, ketika PSBB berakhir PLN melakukan pencatatan meter secara langsung yang memperlihatkan data ril di lapangan. Hal itu menyebabkan lonjakan pada tagihan rekening listrik pada Juni 2020.
“Pada saat himbauan di rumah saja tentu banyak kegiatan yang dilakukan apalagi bulan suci Ramadhan pasti ada peningkatan,” imbuh Syamsuar.
