Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Kota Bukittinggi telah memulai tahap awal kenomalan baru dengan membuka masjid dengan tetap menjalankan sejumlah protokol Covid-19. Hal ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Sumatra Barat yang ingin mengakhiri Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ramlan Nurmatias, Wali Kota Bukittinggi, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatra Barat juga turut mendukung kenormalan baru terutama untuk mengembalikan aktivitas keagamanaan dan perekonomian di Kota Wisata tersebut.
Adapun, Sumatra Barat terkenal dengan penduduknya beragama Islam yang taat beribadah dan Kota Bukittinggi merupakan salah satu daerah tujuan utama wisata di Ranah Minang.
“[Terkait pelaksanaan salat berjamaah], bahkan sampai dengan posisi mimbar di masjid pun kami atur, harus ada jarak antara khatib dengan jemaah” kata Ramlan melalui keterangan resmi yang dikutip, Minggu (31/5/2020).
Selain itu, jemaah diminta membawa sajadah masing-masing, dianjurkan tidak berjabat tangan dan berpelukan, menganjurkan imam untuk membacakan ayat-ayat pendek, serta mempersingkat durasi kotbah.
Pekan lalu, Kota Bukittinggi menjadi satu-satunya daerah di Sumatra Barat yang keluar dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan langsung masuk ke kenormalan baru.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyampaikan bahwa kenormalan baru yang dilakukan Pemko Bukittinggi dapat menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain.
"Ada solat berjamaah di Masjid Mukhlisin Manggis, wajib pakai masker, membawa sajadah masing masing dari rumah, berwudhu dari rumah, pemeriksaan suhu tubuh, suhu yang dibatasi lebih kurang 37,3 derajat celcius, tidak membawa anak-anak, jaga jarak 1 meter, parkir di luar masjid, jemaah khusus warga Manggis dan tidak bersalaman," tutur Nasrul Abit.
Menurut Nasrul, pelaksanaan kenormalan baru dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan tetap dapat mengurangi penularan Covid-19 dan kembali menggairahkan kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.
"Masyarakat mesti sudah terbiasa disiplin melakukan perilaku protokol Covid-19 bagian dari kehidupan baru aman Covid. Baik dalam aktivitas ekonomi, pekerjaan, dan melaksanaan ibadah berjemaah di masjid, mushalla, dan rumah ibadah lainnya di Sumatra Barat,” jelas Nasrul.