Bisnis.com, BATAM - Program Batam, Bintan dan Karimun (BBK) sewa lahan gratis lima tahun diharapkan bisa menangkap peluang relokasi industri Amerika, Jepang, dan perusahaan lain yang keluar dari China.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri yang menginisiasi terobosan ini meminta pemerintah daerah memberikan kemudahan perizinan, tarif murah untuk Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU), ATB, dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Ketua Umum Kadin Kepri, Akhmad Ma’ruf Maulana menuturkan, terkait hal tersebut pihaknya sudah menyurati pemerintah daerah beberapa waktu yang lalu. Dengan adanya program ini sektor industri di Kepri bisa kembali berkembang meskipun Covid-19 masih tetap ada.
"Kami berharap pemerintah daerah bersama-sama menggiring program ini," jelasnya, Senin (11/5/2020).
Kadin sudah menyusun konsep bisnis dan perhitungan ekonomis dari program ini. Untuk wilayah Bintan dan Karimun sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah agar menyiapkan lahan tersebut.
Sementara untuk target nilai investasinya sendiri, Kadin Kepri menargetkan minimal US$50 juta untuk setiap investasi yang masuk dengan serapan tenaga kerja sekitar 2.000 orang.
Baca Juga
Industrinya yang bakal masuk diyakini berteknologi tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan industri padat karya juga hadir melalui program ini.
Ma’ruf mengatakan sudah menjalin komunikasi dengan Amerika yang intinya mereka meminta harga sewa lahan yang murah, sesuai dengan program BBK murah yang digagas Kadin Kepri ini.
“Sektor industri seperti farmasi, sektor pariwisata akan ada. Kami juga sudah berdiskusi asosiasi dengan Lamborgini dan Ferari yang meminta 1.000 hektare dan minimal 500 hektare," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kadin Kepri me-launching program sewa lahan gratis tiga wilayah Kepri. Program sewa lahan gratis ini dalam rangka meningkatkan minat investor-investor untuk menanamkan modalnya di Batam, Bintan dan Karimun.
Sewa lahan gratis lima tahun ini diperuntukan untuk investor yang akan merelokasi perusahaannya dari China ke Batam, Bintan dan Karimun. (K41)