Bisnis.com, PALEMBANG – Sebanyak 11 hotel di Sumatra Selatan tercatat setop operasional sebagai dampak dari pandemi virus Corona (Covid-19). Hal tersebut berdasarkan catatan Persatuan Hotel dan Restoran Seluruh Indonesia (PHRI) Sumatra Selatan.
Ketua PHRI Sumsel, Herlan Aspiudin, mengatakan penutupan hotel tersebut tidak hanya karena sepi pengunjung, melainkan sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona. “Sampai saat ini ada 11 hotel yang tutup sementara per 1 April 2020,” katanya, Senin (13/4/2020).
Adapun hotel-hotel tersebut adalah Santika Premier Bandara Palembang, Daffam Lubuklinggau, Sofa Marwah Palembang, Sandjaya Palembang, Sentosa Palembang dan Note Prabumulih.
Selanjutnya Grand Citra Prabumulih, Penginapan dan Resto Lagenda Pagaralam, Hotel/Villa Mentari Pagaralam, Hotel Permata Bunda Pagaralam dan Aryaduta Palembang.
Menurut Herlan, beberapa anggota yang tergabung dalam PHRI sudah menyampaikan langkah serupa, di mana akan menutup sementara lantaran sepinya tamu hingga pemasukan hotel tidak berimbang dengan biaya operasional harian.
Herlan menjelaskan, bahwa di beberapa hotel sekarang ini paling banyak tamu yang menginap mencapai 10 orang, angka ini mengalami penurunan sangat dratis dibandingkan sebelumnya. “Memang hal ini tidak bisa dihindari apalagi Sumsel berstatus tanggap darurat penanganan Covid-19,” katanya.
Baca Juga
Menurut Herlan, minimnya tingkat keterisian itu disebabkan banyaknya penundaan perjalanan wisata dan pembatalan rapat kerja sebagai tindakan antisipasi penyebaran virus corona.
“Dengan kondisi seperti ini, kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyeimbangkan neraca selain menutup operasional hotel,” ujarnya.
Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah tersebut, beberapa bulan ini pengelola hotel telah melakukan berbagai efisiensi, bahkan ada yang merumahkan sebagian karyawannya agar bisa tetap bertahan beroperasi.
“Melihat kondisi tingkat hunian yang terus bergerak turun nyaris menyentuh titik nol seperti ini, kita pastikan akan ada beberapa hotel segera melakukan langkah penutupan sementara, hingga situasi normal kembali,” kata dia.
Sebelumnya, Public Relation The Arista Hotel Palembang, Witanto Damayansyah, mengatakan hotel bintang lima itu tetap beroperasi meski terjadi penurunan okupansi yang signifikan.
“Kondisi saat ini kami tetap beroperasi. Okupansi jelas turun hingga 90 persen, rata-rata sekarang hanya 10 persen,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (6/4/2020).
Menurut dia, pihaknya tetap membuka operasional hotel lantaran masih ada tamu yang berkunjung ke restoran di hotel tersebut. Mayoritas pengunjung memilih take away makanan atau minuman yang dipesan.
“Semua tamu yang datang tetap harus melalui prosedur yang sudah ditetapkan seperti pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk ke dalam hotel,” katanya.