Bisnis.com, BATAM — Kota Batam mendapatkan bantuan peralatan medis dari Singapura dan dijadwalkan tiba di Batam pada Kamis (2/4/2020) malam. Bantuan terdiri dari 2 buah VCR dan 20.000 test kit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusumarjadi mengungkapkan itu saat Rapat Koordinasi bersama DPRD Kota Batam di Ruang Rapat Utama DPRD Kota Batam pada Kamis (2/4/2020) siang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batam juga telah mendapatkan bantuan VCR dari gabungan pengusaha di Batam. Namun alat ini belum bisa dioptimalkan karena teknisi yang ada di Singapura tidak bisa datang ke Batam, sementara tenaga medis yang ada di Batam belum bisa mengoperasikan alat pendeteksi Covid-19 ini.
"Setelah kita pelajari, alat itu sederhana sekali, dan pada petunjuk manual itu tidak direkomendasikan pada manusia. Jadi kita ragu selain memang kita tidak tahu," kata Didi saat
Sementara untuk dua VCR yang baru dari Singapura ini, kata Didi, lebih lengkap dan bisa langsung dioperasikan oleh petugas medis yang ada. Alat ini nantinya akan ditempatkan sementara di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kemenkes di Batam.
Setelah ruang di RSUD Embung Fatimah, Batu Aji, Batam memenuhi syarat, alat ini akan ditempatkan di rumah sakit rujukan Covid-19 ini. Selain itu, di RSUD ini juga masih kekurangan tenaga ahli untuk pengoperasian alat ini.
Baca Juga
"Alat ini ingin diberikan ke RSUD, tapi SDM dan kesiapan ruang dll belum bisa, sementara dititipkan di BTKLPP Batam," kata Didi lagi.
Direktur RSUD Embung Fatimah, Ani Dewiyana menjelaskan memang fasilitas ruang isolasi di RSUD Embung Fatimah ini sudah sesuai standar yang ditentukan. Hanya saja tetap diperlukan banyak penambahan fasilitas pendukung agar layanan kepada pasien PDP maupun yang positif bisa berjalan maksimal.
Pihaknya mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp9 miliar untuk menghadirkan fasilitas tambahan di ruang isolasi ini.