Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daerah di Sumsel Perketat Pengawasan Pintu Masuk Wilayah Akibat Corona

Sejumlah daerah di Sumatra Selatan memperketat pengawasan terhadap pergerakan masyarakat di pintu masuk wilayah setelah adanya kebijakan pembatasan sosial skala besar atau PSSB dari pemerintah pusat.
Antrean kendaraan di gerbang tol Bakauheni Selatan, Kalianda, Lampung Jumat (31/5/2019) malam./Bisnis-David Eka Issetiabudi
Antrean kendaraan di gerbang tol Bakauheni Selatan, Kalianda, Lampung Jumat (31/5/2019) malam./Bisnis-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, PALEMBANG – Sejumlah daerah di Sumatra Selatan memperketat pengawasan terhadap pergerakan masyarakat di pintu masuk wilayah setelah adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari pemerintah pusat.

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), misalnya. Daerah tersebut memantau lima titik yang menjadi akses masuk ke kabupaten itu, termasuk yang langsung berbatasan dengan provinsi tetangga, Jambi.

Bupati Muba, Dodi Reza Alex, mengatakan langkah tersebut ditempuh lantaran letak geografis Muba berada di tengah dan menjadi daerah lintas sejumlah kabupaten/kota dan provinsi di Sumatra. 

Dodi memilih perketatan pintu masuk ketimbang karantina wilayah atau lokal. “Kalau saat ini lockdown belum kita lakukan dan masyarakat diimbau untuk mengurangi keluar rumah. Jadi kami perketat perbatasan,” katanya, Rabu (1/4/2020).

Langkah serupa juga diambil Pemerintah Kabupaten Ogan Komering (OKI). Pergerakan lalu-lintas di Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung itu mulai diperketat.

Apalagi, Jalan Tol Kayuagung—Palembang telah resmi beroperasi pada Rabu (1/4/2020) yang mempermudah mobilitas masyarakat berpergian.

Wakil Bupati Kabupaten OKI, M. Dja’far Shodiq, mengatakan pihaknya mendirikan posko pemantauan Covid-19 di exit tol Desa Pedu, Jejawi. Langkah itu merupakan antisipasi pemkab dalam mencegah penyebaran pandemi global tersebut.

“Hal ini sebagai upaya pengetatan perbatasan Kabupaten OKI dari masuknya pendatang dari luar daerah untuk mencegah wabah Covid-19 masuk ke sini,” katanya.

Apalagi, mengingat satu kasus positif Covid-19 telah terkonfirmasi berasal dari Kabupaten OKI. Dja’far mengatakan dengan adanya posko tersebut maka setiap pengguna jalan tol yang melintas harus dicek dahulu kesehatannya. 

“Nanti yang ke arah Lampung atau Jakarta, kami setop juga dan akan kita cek yang akan masuk wilayah OKI. Karena setiap perbatasan sudah kita persiapkan semua untuk antisipasi,” katanya.

Menurut dia, pemkab OKI juga mendirikan posko di titik-titik perbatasan lainnya. Posko pemantauan itu akan dijaga oleh Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten OKI selama 24 jam. Sehingga, seluruh warga yang akan masuk ke Kabupaten OKI dapat dicek kondisi kesehatannya.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan pemprov meminta pemda maupun pengelola tol mengawasi pergerakan orang yang masuk ke Palembang melalui jalur darat tersebut.

“Saya minta bantuan pengelola tol untuk mengawasi gerbang-gerbang masuk, ini bisa membantu dalam program pembatasan sosial skala besar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper