Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pengolahan Dorong Ekonomi Sumut di Kuartal I/2020

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara di rentang 4,8%-5,2% pada kuartal I/2020. Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan menjadi pendorong pertumbuhan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MEDAN - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara di rentang 4,8%-5,2% pada kuartal I/2020. Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan menjadi pendorong pertumbuhan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatra Utara Wiwiek Sisto Widayat mengatakan perekonomian pada kuartal I/2020 masih tumbuh cukup kuat meski agak melambat. Perlambatan ini sesuai dengan pola historisnya.

Secara historis, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut melambat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,3 persen.

Dari sisi lapangan usaha, hanya sektor industri pengolahan yang akan mendorong pertumbuhan pada periode ini. Sektor ini diperkirakan tumbuh 18 persen pada kuartal I/2020 dibandingkan dengan kuartal IV/2019.

Sementara itu, sektor pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan, dan konstruksi, mengalami perlambatan. Perlambatan di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, akibat pergeseran pola tanam dan faktor cuaca.

Di sektor konstruksi, investasi baik dari pemerintah dan swasta belum optimal pada awal tahun. Di samping itu merebakny Covid-19 mulai akhir Januari 2020, turut memengaruhi perdagangan besar dan eceran, serta restoran.

"Triwulan I, ekonomi akan tumbuh di 4,8-5,2 persen agak sedikit bias ke bawah karena terkait dengan Covid-19," katanya pada Kamis (5/3/2020).

China sebagai pusat penyebaran virus corona, merupakan tujuan ekspor utama Sumut dengan pangsa pasar 14 persen dan impor dengan pangsa 29 persen. Di sisi lain, sumbangan China terhadap pariwisata Sumut relatif terbatas yakni 3,43 persen terhadap total wisman Sumut. Devisa dari wisman China pada 2019 sebesar US$11,68 juta.

Penyebaran virus corona diperkirakan bakal memukul ekonomi China. Hal ini akan berdampak langsung terhadap perdagangan ekspor dan impornya. Di sektor pariwisata, penyebaran covid-19 membuat kunjungan turis asal China turun 54,44 persen pada Januari 2020, dibandingkan dengan Desember 2019.

"Secara akumulasi dari ketiga jalur ini, kira-kira akan berdampak ke penurunan PDRB Sumut sebesar 0,15%. Ini dengan asumsi Covid-19 segera ditangani sampai dengan akhir triwulan II," imbuhnya.

Sebaliknya, jika penanganan Covid-19 terjadi sampai akhir tahun ini, maka akan memberikan dampak lebih besar terhadap perekonomian. Namun, Wiwiek optimistis penyebaran virus corona dapat segera diatasi. Hal ini terlihat dari tingkat kesembuhan yang semakin membaik. Di samping itu, pernyataan dari otoritas terkait soal penemuan vaksin corona.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper