Bisnis.com, BATAM — Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengatakan pemerintah juga didorong untuk segera menggelar kegiatan meeting, incentives, conferencing, exhibition (MICE) guna meredam dampak corona.
"Ini bagian dari kesadaran pemerintah untuk menanggulangi masalah jangka pendek dari COVID-19. Ada insentif fiskal terkait dengan bantuan langsung. Bagaimana masyarakat dijaga kepercayaannya, agar tetap mau belanja untuk mendukung ekonomi," kata Dody dalam acara Pengukuhan Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Kepulauan Riau (Kepri) di aula Gedung Bank Indonesia Kepri, Batam Centre, Batam, Jumat (28/2/2020).
Jika sebelumnya, MICE yang sebelumnya banyak dilakukan di Jakarta, kali ini diharapkan bisa dijalankan di daerah-daerah, utamanya daerah yang telah ditetapkan sebagai 10 destinasi pariwisata unggulan di Indonesia. Kegiatan tersebut diharapkan dapat segera menjadi penawar atas kondisi pariwisata yang berdampak cukup signifikan akibat COVID-19.
Dalam waktu dekat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan ambil bagian melalui kebijakan mempermudah sektor-sektor usaha yang terkena dampak COVID-19 ini.
BI sendiri, juga telah mengambil langkah-langkah untuk terus menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Menurunkan suku bunga di angka 4,75 persen. Dalam tujuh bulan terakhir, suku bunga telah turun sebesar 1,25 persen.
Dengan kebijakan jangka pendek tersebut, diharapkan dapat menjaga gerak perekonomian khususnya melalui sektor pariwisata tetap optimal. Daya pikat Batam dan Bintan sebagai daerah penerima insentif pariwisata ini bisa terus ditingkatkan melalui sejumlah agenda. Utamanya kampanye perihal kondusivitas Batam sebagai daerah wisata, walaupun Singapura sebagai pintu masuk tengah bermasalah dengan COVID-19 ini.
"Semoga kegiatan-kegiatan yang ada bisa tetap menggerakkan pariwisata di Batam, sehingga UMKM yang terlibat di dalamnya juga tetap bisa berjalan," kata Dody lagi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di daerah untuk bisa mengoptimalkan insentif yang akan diberikan. Namun demikian, secara teknis bagaimana nantinya insentif itu akan dipakai, Ardiwinata masih menunggu arahan dari pusat.
"Kami tetap menyesuaikan dengan arahan dari pusat, yang jelas akan dipakai untuk mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di sini," kata Ardiwinata ketika dihubungi pada Jumat (28/2/2020) sore.
Ardiwinata melanjutkan, pihaknya sejauh ini terus mendorong asosiasi pariwisata yang ada di Batam untuk terus bergerak, menjaring sebanyak-banyaknya wisatawan, baik itu wisatawan lokal dan manca negara (Wisman).
Bersama Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Ardiwinata tengah menyusun sebuah kampanye untuk mengabarkan kepada masyarakat luas bahwa Kota Batam dan daerah lain di Kepri aman dan kondusif. Kampanye itu diharapkan akan memberikan dampak signifikan.
"Sekarang kita lagi cari formulanya, yang paling efektif dan kalau bisa langsung memberikan dampak," kata Ardiwinata lagi.
Sebelumnya, Asosiasi Pariwisata Bahari (Aspabri) Kepri telah membuat kampanye seperti yang direncanakan. Dimana pada 19 dan 20 Februari lalu, Aspabri Kepri mendatangkan agensi travel asal Malaysia, Singapura, dan beberapa daerah di Indonesia untuk datang langsung ke Batam.
Baca Juga
Puluhan agensi travel tersebut diajak berkeliling menikmati pariwisata Batam dan Bintan.
"Tujuan kita untuk memberitahukan kalau Batam, Bintan, dan Kepri umumnya aman, orang-orang bebas berwisata di sini tanpa perlu takut. Kepri bebas dari Corona (COVID-19), diharapkan mereka akan membawa turis lebih banyak lagi ke Kepri," kata Ketua Aspabri Kepri, Surya Wijaya. (K41)