Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Menjadi Investor Terbesar di Riau pada 2019

Penanaman Modal Asing (PMA) dari Singapura pada periode Januari-Desember 2019 senilai Rp9,25 triliun dengan 246 proyek.
Perkebunan sawit di Riau./Antara-Aswaddy Hamid
Perkebunan sawit di Riau./Antara-Aswaddy Hamid

Bisnis.com, PEKANBARU — Singapura tampil sebagai penanam modal asing terbesar di Provinsi Riau pada 2019.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Riau, Penanaman Modal Asing (PMA) dari Singapura pada periode Januari—Desember 2019 senilai Rp9,25 triliun dengan 246 proyek.

Berikutnya menyusul negara kepulauan dari Samudera Hindia, Seychelles, dengan nilai investasi senilai Rp2,29 triliun yang terdiri dari 10 proyek dan Malaysia senilai Rp1,88 triliun lewat 94 proyek.

Kepala Dinas DPM-PTSP Evarefita mengatakan bahwa PMA maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Riau pada 2019 merupakan yang tertinggi dibandingkan periode 4 tahun sebelumnya.

"Walaupun pada tahun 2019, Riau dilanda bencana kabut asap akibat Karhutla, namun nilai investasi PMA dan PMDN Riau tetap tinggi dibandingkan dengan empat tahun sebelumnya," kata Eva melalui siaran pers yang dikutip, Selasa (18/2/2020).

Untuk tahun ini, dirinya optimistis bakal lebih ramai lagi investasi yang masuk ke Riau. Dirinya mengungkapkan sudah ada investor yang tertarik menggelontorkan investasi di Bumi Lancang Kuning senilai puluhan triliun rupiah pada awal tahun ini.

“Nilainya belum keluar karena belum diajukan secara tertulis. Puluhan triliun, karena kan berpotensi [masuk] di kawasan industri. Memang potensi investasi kita luar biasa, tinggal eksekusi saja,” tutur Eva kepada Bisnis.

Lebih lanjut, Eva menjelaskan bahwa para calon investor itu sebagian besar tertarik berinvestasi di sektor perkebunan dan transportasi.

Adapun pada tahun lalu, DPM—PTSP mencatat investasi dalam bentuk PMA dan PMDN banyak masuk di sektor industri kimia dan farmasi, kehutanan, serta konstruksi dengan total nilai investasi sekitar Rp21,32 triliun.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper