Bisnis.com, PALEMBANG - Bank Indonesia Perwakilan Sumsel menargetkan dapat mengembangkan ekonomi syariah di 5 pondok pesantren yang ada di daerah tersebut sepanjang tahun 2020.
Kepala Perwakilan BI Sumsel Hari Widodo mengatakan pihaknya cukup concern terhadap pengembangan ekonomi syariah di Sumsel.
“Saat ini kami sudah mendukung kemandirian ekonomi syariah di 2 pesantren, yakni di OKU Timur dan Kota Palembang. Tentunya ke depan kita akan lihat lagi potensi pesantren yang bisa dikembangkan unit usahanya,” katanya di sela acara pengukuhan kepala perwakilan BI Sumsel, Jumat (14/2/2020).
Hari melanjutkan BI memberikan dukungan kepada pesantren dengan melihat potensi yang sudah ada. Misalnya, di OKU Timur bank sentral mengembangkan program peternakan. Sementara di Kota Palembang, BI Sumsel memberikan bantuan mesin pengolahan air kemasan.
Menurut dia, saat ini pihaknya masih melakukan pemetaaan pondok pesantren mana yang memiliki unit usaha dan memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Jika pondok pesantren ini dapat mandiri secara ekonomi maka diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap lingkungan di sekitarnya,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto mengatakan pihaknya menilai ekonomi syariah bisa menjadi sumber pertumbuhan baru untuk Sumsel.
“BI harus tetap menggali sumber ekonomi baru di Sumsel, terutama sektor pariwisata dan ekonomi syariah,” katanya.
Menurut Erwin, sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim jangan sampai Indonesia hanya menjadi konsumen produk halal dari luar negeri, melainkan harus menjadi produsen.
Sementara itu, berdasarkan catatan BI Sumsel, terdapat 3 sektor usaha yang sampai kini masih mendominasi perekonomian di provinsi itu. Ketiga sektor tersebut, yakni pertambangan dan penggalian, industri pengolahan serta sektor pertanian.