Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mendukung upaya percepatan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi pelabuhan hub internasional. Apalagi hal tersebut diyakini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengatakan rencananya di kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung akan dibangun kilang minyak dan petrokimia. Menurutnya, apabila kilang minyak tersebut cepat dibangun diharapkan dapat mempercepat tumbuhnya perkembangan pelabuhan.
"Saya tahu proyek ini pada tahun 2016. Segera bentuk tim, dimana ada orang Pemprov, Pemkab Batubara dan Pelindo, lakukan kerja sama dalam bentuk kelompok kerja, " kata Edy melalui keterangan resminya dikutip Selasa (7/1/2020).
Guna segera merealisasikan hal tersebut, katanya, Pemprov akan mengejar investasi dari Korea Selatan. " Kalau targetnya pertengahan tahun 2020 sudah groundbreaking yah sudah dikerjakan dari sekarang," ujarnya.
Edy berharap dengan terselesaikan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi hub internasional akan meningkatkan taraf hidup masyarakat Sumut. "Saya berharap dari Kuala Tanjung ini lah nanti bisa menyejahterakan Sumatera Utara, karena sangat mungkin dari situ membuka banyak lapangan kerja, habis rapat ini harus sudah dibuat planning besar, kapan ini semua akan diselesaikan, siapa dan berbuat apa harus jelas," harapnya.
Pengembangan Pelabuhan Hub Internasional yang terintegrasi dengan kawasan industri sebagai fasilitas penunjang (back bone) pelabuhan pun dilakukan secara bertahap, dimana tahap 1 sudah selesai dibangun dan dioperasikan terminal multipurpose dengan panjang dermaga 2x500 m dengan kapasitas peti kemas 500.000 Teus dan Tangki Timbun CPO 100.000 metric ton.
Baca Juga
Tahapan selanjutnya adalah pengembangan kawasan industri dan pengembangan pelabuhan sesuai pertumbuhan industri dan transhipment. Untuk itu, Pelindo membutuhkan penetapan lokasi (penlok) seluas 1.700 Ha, dimana 1.128 Ha diperuntukan untuk kebutuhan lahan kilang dan petrokimia dan 500 Ha untuk kluster industri lainnya. Ditaksir total dana yang dibutuhkan adalah Rp 9,5 Triliun.
Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Ihsanuddin Usman mengatakan bahwa di Pelabuhan Kuala Tanjung ini akan mampu menyerap banyak tenaga kerja. "Kami berharap dukungan yang optimal dari pemerintah, dimana bila ini terwujud akan ada lapangan kerja untuk 25.000 orang. Jika kita bekerja sesuai dengan porsi kita masing masing, awal tahun depan sudah bisa kita lakukan pembangunan konstruksi," ujarnya.