Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Urea dan NPK Pusri Palembang Lampaui Target

Produksi pupuk urea dan NPK PT Pupuk Sriwidjaja atau Pusri Palembang tercatat melampaui target yang ditetapkan  pada tahun 2019.
Karyawan PT Pusri Palembang melakukan pengantongan pupuk di Pabrik NPK 2 milik perusahaan/Bisnis-Dinda Wulandari.
Karyawan PT Pusri Palembang melakukan pengantongan pupuk di Pabrik NPK 2 milik perusahaan/Bisnis-Dinda Wulandari.

Bisnis.com, PALEMBANG – Produksi pupuk urea dan NPK PT Pupuk Sriwidjaja atau Pusri Palembang tercatat melampaui target yang ditetapkan  pada tahun 2019.

Direktur Utama PT Pusri Palembang Mulyono Prawiro mengatakan perusahaan mampu memproduksi pupuk urea sebanyak 2,2 juta ton atau 108 persen dari target, sementara untuk NPK mencapai 102.767 ton atau 103 persen dari target.

 “Kinerja produksi kami pada tahun ini bisa sesuai target,padahal 2019 merupakan tahun yang berat. Kami juga mampu menyalurkan pupuk PSO (bersubsidi) sesuai yang ditugaskan pemerintah,” katanya saat acara pengantongan pupuk akhir 2019 dan awal 2020, Sabtu (29/12/2019).

Mulyono menambahkan meski dua produk yang dihasilkan produsen pupuk pertama di Tanah Air itu melebihi target, namun untuk amoniak tercatat sebanyak 1,44 juta ton atau 98 persen dari target.

Dia menjelaskan, produksi amoniak memang tertahan lantaran harga jual masih di bawah harga pokok produksi.

“Kami perlu mengatur produksi amoniak agar lebih optimal karena kalau dijual harganya tahun ini masih di bawah,” katanya.

Produksi pupuk dari pabrik di Palembang itu, kata dia, telah disalurkan untuk memenuhi kebutuhan petani di sejumlah provinsi. Khusus untuk pupuk PSO berdasarkan penugasan pemerintah, Pusri menyalurkan pupuk ke empat provinsi yakni Sumsel, Lampung, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat.

Dia melanjutkan, selain menjual pupuk bersubsidi, perusahaan juga telah melakukan pemasaran komersil bahkan ke pasar ekspor. Sepanjang tahun ini, Pusri mencatat kinerja positif untuk ekspor urea yang melampaui target hingga 150 persen atau sebanyak 350.000 ton.

“Setelah kami mampu memenuhi tugas PSO dari pemerintah, kami juga mengekspor pupuk ke sejumlah negara di Asia Tenggara,” katanya.

Mulyono mengemukakan pada 2020, ia menilai tantangan bisnis bakal relatif sama sehingga perusahan telah membuat tiga strategi yakni efisiensi dan inovasi, diversifikasi, perilaku bisnis beralih ke digitalisasi.

Oleh karena itu, Pusri menargetkan pabrik NPK 3 beroperasional pada 2020 sehingga perusahan dapat memproduksi total 300.000 ton mengingat sudah ada pabrik NPK 1 dan pabrik NPK 2.

"Pabrik NPK 3 sudah performance test, dan ditarget 2020 operasional. Ini tidak ringan karena bagian pemasaran harus bekerja keras untuk terobosan penjualan karena terbiasa menjual urea,” ujarnya.

Selain itu, Pusri juga mulai merencanakan penggantian pabrik-pabrik yang boros yakni Pusri 3 dan Pusri 4 menjadi Pusri 3B yang lebih efisien dalam penggunaan bahan baku gas dan batubara.

 Menurut Mulyono, rencana tersebut sudah disetujui oleh komisaris dan para pemegang saham.

 “Tinggal lagi, bagaimana caranya mengerjakan proyek besar ini sembari tetap menjaga kinerja,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper