Bisnis.com, PALEMBANG -- Ruas tol Palembang-Kayu Agung dipastikan bakal dibuka secara fungsional pada 23 Desember 2019 bertepatan dengan Operasi Lilin jelang libur Natal dan Tahun Baru 2020.
Dengan dibuka fungsional ruas tol bagian dari Trans Sumatra itu jalan tol dari Palembang-Lampung-Bakauheni tersambung penuh sehingga pengendara tak perlu lagi melewati jalan nasional atau Lintas Timur Sumatra.
Kepala Proyek Tol Kayu Agun-Palembang-Betung (Kapalbetung) PT Sriwijaya Waskita Tol, Kuntjoro, mengatakan secara konstruksi fisik, ruas sepanjang 33,5 kilometer itu sudah siap fungsional.
"Progress sudah dianggap 100 persen hanya penyempurnaan dan perapihan, open traffic sudah siap untuk fungsional," katanya saat meninjau ruas tol Palembang-Kayu Agung, Selasa (17/12/2019).
Kuntjoro mengatakan fungsional tol tersebut akan berlangsung hingga 2 Januari 2020 atau saat berakhirnya Operasi Lilin. Setelahnya kemungkinan besar tol akan ditutup lagi untuk masyarakat karena pihaknya bakal menyelesaikan pekerjaan fisik akhir.
"Selama fungsional akan diterapkan 2 lajur, ini sedang kami matangkan persiapannya dan rencananya tol akan dibuka 24 jam penuh," ujarnya.
Selama fungsional, kata dia, pengendara dapat melintasi jalan tol secara gratis atau belum dipungut biaya. Jalan tol Palembang - Kayu Agung dapat ditempuh hanya dalam kurun 1 jam. Bahkan, kata dia, jika kendaraan melaju dengan kecepatan di atas 60 km bisa ditempuh selama 30 menit.
"Tentu memangkas waktu tempuh jika dibandingkan melewati jalan nasional [Indralaya] di mana kalau lagi padat bisa sampai 3 jam hingga 5 jam," katanya.
Adapun pintu masuk tol dari Palembang berada di Jakabaring dan tol akan tersambung sampai Pematang Panggang -- Kayu Agung yang selama ini masih terputus.
Terkait keamanan pengendara selama melewati tol, kata Kuntjoro, rambu-rambu dan marka jalan sudah siap untuk fungsional. Meskipun, untuk SOP secara operasional kesiapan rambu-rambu baru 70 persen.
"Keberadaan lampu jalan sesuai standar operasional, yakni hanya di interchange, sementara di jalan tol sendiri tidak ada karena sudah dipasang mata kucing," katanya.
Dia menambahkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumsel dan Polres Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) untuk antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
"Bahkan kami sudah menjalin MoU dengan Dinas Kesehatan setempat untuk penanganan lakalantas. Kami juga telah menyiapkan mobil derek, mobil patroli dan ambulans," ujarnya.
Dia mengatakan pengemudi disarankan mengendarai kendaraan dengan kecepatan 60 kilometer sampai 100 kilometer per jam. Kendaraan pun harus dipastikan dalam kondisi fit dan lengkap.
Diketahui, pembangunan tol Palembang--Kayu Agung yang merupakan seksi I dari tol Kapal Betung memakan waktu cukup lama, yakni hampir 4 tahun atau dimulai pada 2016.
Menurut Kuntjoro, pengerjaan awalnya menghadapi hambatan pembebasan lahan yang cukup alot. Selain itu kontur tanah berupa rawa juga menjadi tantangan tersendiri dalam proses kontruksi.
"Hambatan utama di [pembebasan] lahan dan rawa di mana-mana air. Kami banyak menggunakan metode vakum untuk pengerjaannya," katanya.