Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidak Pasar Jelang Tahun Baru, Gubernur Edy Temukan Beras Berbau Asal India

Beras berbau yang ditemukan di salah satu pedagang di Pusat Pasar tersebut diduga merupakan beras dari Bulog jenis premium asal India.
Ilustrasi-Pekerja memindahkan karung berisi beras/ANTARA-Sigid Kurniawan
Ilustrasi-Pekerja memindahkan karung berisi beras/ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, MEDAN - Beras berbau yang ditemukan di salah satu pedagang di Pusat Pasar tersebut diduga merupakan beras dari Bulog jenis premium asal India. Saat dicek di Gudang Bulog di Jalan Mustafa Medan, juga ditemukan beras yang mulai berbau tidak sedap ditumpukan beras impor asal India.

Hal tersebut ditemukan saat peninjauan harga bahan pokok di Pusat Pasar Kota Medan, Rabu (4/12/2019), Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi dan Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Veri Anggrijono serta pejabat lainnya menemukan beras yang berasal dari Bulog mulai berbau.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, hal ini jangan menjadikan polemik sebab masyarakat nanti tidak mau membeli beras. Edy pun meminta pada Perum Bulog Sumut untuk tidak menjual beras dengan kualitas tidak layak untuk dikonsumsi.

"Temuan ini akan menjadi bahan evaluasi sehingga beras yang dijual di pasar harus lebih baik. Dengan begitu masyarakat tidak khawatir sehingga tidak takut membeli beras. Karena itu, temuan ini jangan sampai menjadi polemik," katanya.

Edy mengatakan, temuan ini nantinya akan dievaluasi. "Bulog ini milik kita. Jadi harus sama-sama kita awasi ini. Begitu memadai stok sudah dipikirkan oleh pemerintah dan tidak ada masalah. Nah, kondisi ini yang hari ini kita jumpai akan kita pelajari. Kita akan bawa sampel beras ke Jakarta. Jadi, saat ini masih kita evalusi dulu bagaimana nanti dan bersama Pak Dirjen, karena ini hubungan dengan pusat ini. Apalagi kondisi yang kita lihat saat ini adalah ril," kata Edy.

Dalam pantauan tersebut, selain meninjau harga beras juga meninjau harga kebutuhan pokok lainnya seperti, harga ayam potong, telur, harga komoditas seperti cabai merah, bawang putih, daging segar dan harga sandang pangan lainnya. Setelah meninjau Pusat Pasar rombongan juga bergerak ke Gudang Bulog yang berada di Jalan Mustafa Medan.

Dirjen PKTN Kemendag, Veri Anggrijono mengatakan, pihaknya akan memastikan dulu seperti apa kondisi di lapangan terkait hasil temuan ini. "Kita akan koordinasikan dengan Bulog pusat maupun daerah. Karena saat kita tanyakan pada pihak Bulog beras yang mulai berbau ini baru setahun maka akan kita uji di laboratorium dulu apakah itu bisa dikonsumsi atau bagaimana akan kita pelajari ya," katanya.

Salah satu pedagang beras di Pusat Pasar, Acuan mengaku beras Bulog yang dibelinya baru sekitar seminggu lalu. Menurutnya beras yang mulai berbau ini baru kali ini dia dapatkan maka beras ini rencananya akan dikembalikan.

"Memang saya belinya tidak banyak. Untuk ukuran 30 kg ada 2 goni dan yang 5 kg ada 10 goni. Jadi, kalau bau gini saya mau menukarlah. Kalau untuk beras Bulog ini harga eceran saya jual Rp 9.500/kg. Sedangkan yang premium Rp 10.000/kg. Di atas premium Rp 12.500/kg," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper