Bisnis.com, BATAM - Pemerintah Kota Batam menertibkan sejumlah kios liar yang berada di sekitar Pasar Induk Jodoh seiring rencana revitalisasi kawasan bisnis pasar tersebut.
Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengatakan tim terpadu sebelumya sudah melakukan sosialisasi agar para pedagang bisa pindah ditempat yang sudah disediakan.
"Karena pemindahan itu perlu dilakukan agar pasar induk ini bisa ditata dan direvitalisasi menjadi pasar yang modern dan bersih," kata Gustian, Rabu (30/10/2019).
Anggaran untuk pembangunan pasar itu sendiri dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Hanya saja pemerintah pusat tidak akan mencairkan jika masih ada persoalan dengan para pedagang atau masih ada kios-kios di sekitar pasar tersebut.
Kemendag, kata dia, sudah menyetujui anggaran Rp200 miliar. Dalam DED yang telah disusun pihaknya tersebut, pasar induk nantinya menjadi pasar yang modern dengan fasilitas lengkap sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Setelah pemindahan para pedagang, tim Pemkot Batam bersama Kemendang nantinya akan menghitung nilai aset pasar induk saat ini. Kemudian setelah itu melalui Dinas Cipta Karya akan membongkar bangunan intinya sebelum dibangun ulang.
Baca Juga
"Mulai tempat parkir, tempat ibadah juga akan disediakan. Kemudian nanti juga diatur barang-barang basahnya dimana, yang kering dimana. Jaraknya juga akan kita tata supaya nanti pembeli tidak desak-desakan," katanya.
Gustian membantah terkait pedagang di pasar induk yang belum mendapatkan kios sementara yang telah disediakan saat ini. Pihaknya menyediakan sekitar 200 kios, sedangkan jumlah pedagang di pasar induk saat ini sekitar 138 pedagang, artinya masih sisa banyak. Namun, diakuinya memang ada beberapa yang tidak mau pindah.
Para pedagang yang mau pindah kata Gustian akan digratiskan selama tiga bulan di kios sementara tersebut. Kemudian setelah itu memayar Rp1 juta setiap bulannya, tapi pihaknya mengaku saat ini masih bernegoisasi dengan pengelola supaya bisa turun paling tidak menjadi Rp500.000 setiap bulannya.
"Kalau pasar induk nanti sudah jadi, akan kita pindah lagi ke dalam. Termasuk yang di los 3.000 ini, totalnya ada sekitar 1.880 pedagang nantinya di pasar induk," jelasnya.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad saat memimpin apel gelar pasukan penertiban Pasar Induk di Hotel Pacific mengatakan ada sebanyak 950 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan penertiban pasar itu. Aparat gabungan itu terdiri dari personil Satuan Polisi Pamong Praja, Direktorat Pengamanan BP Kawasan, TNI, dan Polri.
Pemko Batam sebelumnya telah melakukan upaya persuasif agar pedagang bersedia dipindahkan sementara. Sampai pembangunan Pasar Induk selesai. Sebelum penertiban, pemerintah sudah melakukan sosialisasi berulang kali dan memberikan peringatan sesuai SOP.
"Pemerintah juga sudah menyiapkan lokasi sementara untuk pedagang, selama revitalisasi berlangsung. Pedagang sudah kita pikirkan semua. Mulai relokasi, semua juga mendapatkan hak setelah relokasi,” kata dia.
Ia berharap seluruh personel yang terlibat dalam penertiban itu bisa melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur dan SOP yang berlaku. Ia juga meminta personelnya membantu pedagang yang ingin mengeluarkan barangnya, agar penertiban lancar.
“Utamakan pendekatan persuasif preventif agar tidak berdampak terhadap masyarakat kita. Intinya saya ingin penertiban berjalan baik, lembut,” kata Amsakar.(K41)