Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB Siapkan 10.000 Bibit Pohon Laban Tahan Api

Pohon laban tergolong tahan api, tidak mati meski sudah hangus terbakar. Jenis pohon berkayu keras dan tahan air ini cocok menjadi tanaman sekat bakar untuk menghambat api.
Warga memancing ikan di kanal lahan gambut bekas kebakaran, Puding, Muarojambi, Jambi, Jumat (11/10/2019). Sejumlah warga memanfaatkan kanal lahan gambut bekas kebakaran tersebut untuk menangkap ikan./Antara-Wahdi Septiawan
Warga memancing ikan di kanal lahan gambut bekas kebakaran, Puding, Muarojambi, Jambi, Jumat (11/10/2019). Sejumlah warga memanfaatkan kanal lahan gambut bekas kebakaran tersebut untuk menangkap ikan./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, PANGKALPINANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan 10.000 bibit pohon laban, tanaman asli Indonesia yang tahan api, untuk daerah-daerah yang wilayahnya rawan menghadapi kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau.

"Kalau ada gubernur, bupati, dan wali kota yang berminat, maka silakan ambil bibit pohon laban tersebut," kata Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo saat menghadiri puncak peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana di Pangkalpinang, Minggu (13/10/2019).

Pohon laban tergolong tahan api, tidak mati meski sudah hangus terbakar. Jenis pohon berkayu keras dan tahan air ini cocok menjadi tanaman sekat bakar untuk menghambat api meluas saat terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Saya cari pohon laban dan ketemu. Saat ini BNPB memiliki 10.000 bibit pohon tahan api tersebut," kata Doni.

Ia mengatakan kepala daerah yang ingin mendapatkan bibit pohon laban bisa mengajukan permintaan ke BNPB.

"Maksimal kepala daerah hanya mendapatkan satu paket bibit yang berisikan 500 batang dan tidak boleh lebih," katanya.

Doni mengemukakan perlunya upaya-upaya untuk mencari dan mengembangbiakkan tanaman-tanaman yang bisa digunakan untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan bencana alam.

"Kita harus berkomitmen untuk mencegah bencana alam ini, terkadang hal-hal yang sederhana sering diabaikan, dimana ketika musim kemarau selalu terjadi kekeringan dan kebakaran. Demikian juga ketika musim hujan, selalu terjadi banjir, longsor, dan bencana alam," katanya.

"Kita harus terus mencari cara-cara yang bersifat tradisional, misalnya mencari tanaman-tanaman yang bisa (digunakan untuk) mengantisipasi dan mencegah bencana alam tersebut," ia menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper