Bisnis.com, MEDAN — Perekonomian Sumatra Utara diharapkan terus bertumbuh di tengah perlambatan ekonomi global. Untuk itu, dalam situasi yang sulit, Sumut harusjeli mengidentifikasi peluang.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Utara Wiwiek Sisto Widayat mengatakan ada tiga hal penting yang dapat menjadi daya ungkit Sumatra Utara.
"Pertama, terus perbaiki kualitas Sumber Daya Manusia. Kedua, tingkatkan investasi yang masuk ke Sumatera Utara dan Ketiga adalah peningkatan kualitas infrastruktur,” kata Wiwiek di kantor Bank Indonesia dikutip Kamis (2/10/2019).
Dia menjelaskan SDM yang berkualitas merupakan modal penting, apalagi untuk memasuki era ekonomi berbasis digital.
Bonus demografi mustahil menjadi bonus lompatan kemajuan apabila tidak dibekali dengan karakter dan kemampuan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Perubahan cepat terjadi di semua lini, seperti transportasi, akomodasi, sistem pembayaran, dan sektor finansial.
“Kondisi ini juga berpengaruh terhadap permintaan di dunia kerja. Untuk dapat bersaing, barangkali saat ini sudah tidak cukup lagi pendidikan yang sifatnya basic, keahlian spesifik dan unik akan lebih dibutuhkan kedepannya,” jelasnya.
Apalagi, lanjutnya Wiwiek, dalam dunia yang cepat berubah dan mengedepankan lifestyle, beberapa keahlian menjadi sangat dibutuhkan seperti kemampuan coding, analisis data, desain grafis, akuntansi, bahasa asing, barista, agrobisnis, hingga operator alat berat.
“Untuk itu, respon pemerintah didaerah diharapkan dapat selaras, salah satunya dengan merancang program kursus pra-kerja diluar pendidikan wajib 12 tahun,” lanjutnya.
Selain itu, peningkatan kualitas SDM juga menuntut adanya perbaikan kualitas guru yang juga seharusnya dapat diakselerasi.Program tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya pemimpin atau generasi yang responsif terhadap perubahan dan lebih adaptif dalam menghadapi perubahan itu sendiri.