Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Protes Bencana Kabut Asap, Ratusan Mahasiswa Duduki Kantor DPRD Riau

Ratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di Provinsi Riau, menduduki kantor DPRD setempat sebagai bentuk protes atas buruknya kondisi udara akibat kabut asap karhutla yang terjadi di wilayah tersebut.
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut./Antara
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut./Antara
Bisnis.com, PEKANBARU  - Ratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di Provinsi Riau, menduduki kantor DPRD setempat sebagai bentuk protes atas buruknya kondisi udara akibat kabut asap karhutla yang terjadi di wilayah tersebut.
 
Koordinator massa dari Universitas Islam Riau Andri Kurniawan mengatakan DPRD harus memberikan sanksi kepada pelaku pembakar hutan dari korporasi atau perseorangan.
 
"Jatuhkan sanksi kepada korporasi pembakar lahan, lakukan transparansi dalam menerapkan regulasi kepada pemegang konsesi hutan, dan segera rumuskan Perda terkait penanganan karhutla," ujarnya saat orasi di ruang paripurna DPRD Riau, Senin (16/9/2019).
 
Dia menambahkan pemerintah eksekutif dan legislatif harus memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak akibat karhutla.
 
Kepada Presiden, pihaknya menuntut agar segera mencopot pejabat atau instansi yang lalai dalam menangani karhutla.
 
Sementara itu dari perwakilan Universitas Lancang Kuning Pekanbaru Azri Mahendra mengatakan pelaku utama pembakar saat ini adalah perusahaan bukan masyarakat.
 
"Kami tegaskan pemerintah harus mengatur perusahaan pembakar lahan, jangan miskin strategi dalam menyelesaikan masalah karhutla," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper