Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Kecil di Sumut Dipercepat Naik Kelas

Pengembangan IKM menjadi standar penting karena mampu bertahan dalam krisis ekonomi global.
Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih./Antara
Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih./Antara

Bisnis.com, MEDAN – "Industri kecil dan menengah sudah diuji, saat krisis ekonomi 1998, ekonomi industri kecil bisa bertahan sedangkan industri yang besar banyak yang ambruk."

Kalimat itu dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumatra Utara, Zonny Waldi.

Menurutnya, pengembangan IKM menjadi standar penting karena mampu bertahan dalam krisis ekonomi global.

Guna mempercepat IKM naik kelas, memanfaatkan paltform digital dan bekerja sama dengan perusahaan startup di Indonesia melalui program e-smart IKM menjadi salah satu lngkah maju. Menurutnya, hel tersebut juga digunakan untuk pengembangan kapasitas sektor yang mendominasi populasi di Indonesia.

Apalagi tercatat pada 2017 hingga 2018 terdapat 150 IKM dengan 450 produk IKM yang sudah memiliki lapak atau toko digital berbagai marketplace.

Dia mengutarakan pelaksanaan program e-smart dimaksudkan untuk mengembangkan ekonomi berbasis digital, peningkatan ekspor ikm serta perluasan akses pasar dan akses pendanaan.

E-smart IKM mengusung sembilan komunitas unggulan yang akan dikembangkan pemasaran melalui e-commerce antara lain kosmetik, makanan, minuman, kerajinan, perhiasan, furnitur, herbal, dan produk logam.

"Dengan dukungan e-smart, menjadi terobosan baru dan diharapkan dengan begitu produk produk asli Sumut yang berkualitas bisa dipasarkan melalui perdagangan online," tambahnya.

Selain perluasan akses pasar IKM, Kementerian Perindustrian juga akan membangun infrastruktur jaringan internet di Sentra IKM. Dengan adanya sarana penunjang berupa jaringan Internet, IKM dapat memasarkan produk buatannya melalui IKM go digital.

Apalagi, pelaku usaha industri kecil menengah di Sumut tercatat cukup besar, sebanyak 16.725 IKM di dalamnya.

Saat ini, IKM tersebut menyerap tenaga kerja 65.138 orang. "Selama ini keterbatasan IKM adalah memasarkan produk. Sekarang dengan terbukanya e-smart digital ini tentunya seorang produsen bisa memasarkan barangnya sendiri kedepannya," tambahnya.

Dinas Perindustrian Pemprov Sumut mencatat sampai dengan saat ini terdapat 16.510 IKM. Dengan industri tersebut, lanjutnya, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai lebih dari 63.000.

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin tengah mendongkrak potensi IKM di dalam negeri melalui implementasi berbagai kebijakan dan kegiatan strategis.

Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih mengatakan Kemenperin bekerja sama dengan beberapa stakeholder seperti marketplace, perbankan, financial technology (fintech), dan perusahaan enterprise resource planning (ERP) untuk IKM.

“Kami juga kolaborasikan mereka dengan aplikasi point of sale (POS), aplikasi promosi digital, dan teknologi informasi yang akan memberikan edukasi melalui format digital yang dapat diakses melalui Internet,” paparnya.

Dia menegaskan IKM di Sumut memiliki potensi yang besar untuk semakin dipacu daya saingnya, serta didorong pengembangannya melalui pemanfaatan teknologi digital.

Gati mengungkapkan jumlah IKM nasional mencapai lebih dari 4,4 juta unit usaha atau mencapai 99% dari seluruh unit usaha industri di Tanah Air.

“Sektor industri mikro, kecil, dan menengah sudah menyerap hingga 10,5 juta tenaga kerja atau berkontribusi 65% dari sektor industri secara keseluruhan,” tuturnya.

Sumut, lanjutnya, mempunyai potensi yang besar seperti kuliner dan kerajinan tangan, selain itu masyarakatnya juga senang dan punya bakat untuk membuat produk-produk kreatif.

“Ini dilihat dari makanan, kemasan dan marketingnya, IKM disni sangat memiliki potensi mengembangkan produknya berbasis e-commerce," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper