Bisnis.com, MEDAN - Sektor pembiayaan produktif masih menjadi fokus PT. Bank BNI Syariah. Pasalnya sektor produktif terus mengalami peningkatan sebesar 11 persen sampai dengan Juni 2019. Sektor investasi dan perdagangan masih mendominasi.
Ahmad Zulva Adi, Pemimpin BNI Syariah Kantor Cabang Utama Medan, mengatakan aset yang telah dibukukan tumbuh sekitar 8,1 persen (year-to-date) hingga Juni 2019. Menurutnya, yang menyokong pertumbuhan kinerja adalah dari sektor produktif. Sektor itu mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
“Pertumbuhan [pembiayaan] dari sisi produktif diangka 11 persen, sedangkan sisi konsumsu berada di angka 6,2 persen,” jelas Ahmad Jumat (9/8/2019).
Guna terus mendorong sektor produktif, lanjutnya, BNI Syariah juga menyasar untuk pembiayaan infrastruktur hingga perkebunan.“Pada Semester II/2019 kami mulai di suplychain, misalnya jalan tol kita kerjasama dengan PT Hutama Karya,” jelanya.
Dia melanjutkan, pihaknya juga akan menyasar halal ekosistem untuk menumbuhkan pembiayaan produktif. Bisnis halal yang menjadi prioritas mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, dan kuliner.
“ Kita juga kerjasama dengan Bekraf dan sedang coba industri kreatif di Sumut seperti apa,” lanjutnya.
Menurutnya, Sumatra Utara memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan perbankan syariah. Hal itu juga yang akan terus digali oleh BNI Syariah. Untuk itu, dia mengatakan perseroan mulai melebarkan sayap hingga ke sejumlah kabupaten/kota.
Melihat pertumbuhan yang masif, BNI Syariah mulai mengepakkan sayapnya ke daerah. Di Sumatera Utara, BNI bakal membuka sejumlah outlet baru untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya.
Hingga saat ini, BNI Syariah baru memiliki lima outlet di Sumatra Utara, yang tersebar di Medan, Pematang Siantar dan Binjai. “Triwulan III rencananya akan buka di Padangsidimpuan dan di Deli Serdang,” lanjutnya.
Sementara di tahun depan, dia mengatakan BNI Syariah akan menambankan kantor cabang di Kabupaten Labuhan Batu, Asahan, dan sekitarnya. Dia menilai daerah-daerah tersebut memiliki potensi besar di sektor syariah.
Menurutnya, keputusan untuk pengembangan di Sumatra Utara juga tidak terlepas dari kinerja BNI Syariah di semester I/2019. Secara nasional, pada paruh pertama tahun ini, aset BNI Syariah mengalami pertumbuhan dengan nominal Rp47, 2 triliun atau tumbuh 12,5 persen dibanding tahun lalu.
Di sisi pembiayaan, BNI Syariah mencapai Rp33,5 triliun atau tumbuh 26,03 persen dari tahun sebelumnya. Kemudian untuk dana dari pihak ketiga, pertumbuhan berada di angka Rp40,068 triliun atau 12,4 persen dari tahun sebelumnya. Dari sisi laba, BNI mengalami pertumbuhan signifikan di angka 54 persen atau Rp315 miliar dari tahun sebelumnya.