Bisnis.com,MEDAN – Provinsi Sumatera Utara terus menggenjot realisasi investasi untuk mencapai target Rp33,91 triliun sampai akhir tahun.
Setidaknya, hingga saat ini Sumut telah mengantongi beberapa komitmen investor asing untuk kerjasama diberbagai proyek.
Berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Sumatra Utara, realisasi investasi Sumatra Utara (Sumut) Rp11,47 triliun hingga Juni 2019.
Kepala DPMPTSP Sumut Arief Trinugroho menjelaskan untuk penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp2,79 trilun, dan penanaman modal dalam negeri mencapai Rp8,68 triliun.
Dia mengatakan Pemprov tentunya akan terus terbuka untuk investor asing. Apalagi di tahun lalu, realisasi penanaman modal didominasi oleh modal asing.
“Sementara negara yang paling banyak [melakukan investasi] ada Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Belanda, dan Australia,” katanya, Jumat (9/8/2019).
Dia merinci dari lima negara yang mendominasi tersebut Singapura mengucurkan investasi sebesar Rp1,58 triliun, Korea Selatan sebanyak Rp332 miliar, Malaysia Rp210 miliar, Belanda Rp193 miliar, dan Australia sebanyak Rp161 miliar.
Sementara untuk penanaman modal asing, sektor yang paling banyak diminati adalah sektor Jasa sebesar Rp902 miliar; Listrik, air dan gas sebesar Rp479 miliar; industri makanan sebesar Rp377 miliar; Pertambangan sebesar Rp302 miliar; dan Perdagangan dan Reperasi sebesar Rp215 triliun.
Menurutnya, pasar Sumut cukup menjanjikan bagi penanam modal, terutama untuk negara luar. Apalagi Sumatra Utara memiliki sumber daya alam yang masih perlu diolah. Untuk itu, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, sehingga membutuhkan seluruh lapisan baik dari masyarakat, pelaku usaha, ataupun pihak terkait lainnya
“Sektor agraris memang masih menjadi prioritas untuk dikembangkan, namun tidak menutup kemungkinan sektor lain juga dapat menjadi pendukung,” katanya.
Dia menjelaskan investasi PMA paling besar di Kota Medan sebesar Rp1,25 triliun, kemudian Batubara Rp 394 miliar dan Mandailing Natal Rp301,9 miliar.
Sedangkan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN), terbesar di Medan sebesar Rp1,605 triliun, Deliserdang Rp 1,553 triliun, kemudian Labuhan Batu Rp 1,463 triliun dan Batubara Rp1,349 triliun.