Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OKU Timur Gencar Kembangkan Beras Organik

Produk beras merah yang dari daerah itu sudah menjajal sejumlah pasar modern.
Beras merah./dummies.com
Beras merah./dummies.com

Bisnis.com, PALEMBANG — Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atau OKU Timur, Sumatra Selatan, gencar mengembangkan pertanian organik dengan produk berupa beras merah.

Bupati OKU Timur, M Kholid Mawardi, mengatakan produk beras merah yang dari daerah itu sudah menjajal sejumlah pasar modern.

“Beras merah saat ini sangat diminati masyarakat. Padi organik ini menggunakan bibit beras merah dari Sukamandi dan Kabupaten Wonogiri,” katanya baru-baru ini.

Sejauh ini, beras organik produksi Gabungan Kelompok Tani ini sudah dipasarkan di pasar-pasar modern Palembang seperti di Carrefour. Sementara, untuk sebaran di luar Palembang yakni melalui agen perorangan maupun melalui pameran-pameran produk pangan.

Saat ini, kata dia, Pemkab OKU Timur membidik agen beras organik untuk perluasan pasar ke luar daerah hingga mancanegara.

Kholid mengatakan sejauh ini minat kalangan perorangan maupun perusahaan untuk merambah bisnis ini masih perlu didorong.

Oleh karena itu pemerintah juga gencar mempromosikan beras organik agar banyak pihak tertarik menjadi agen mengingat petani yang tergabung dalam kelompok tani sudah berproduksi dengan baik.

“Berapa pun maunya agen kami siap, karena di OKU Timur sudah ada persawahaan yang memang khusus menghasilkan beras organik ini,” katanya.

Kabupaten OKU Timur yang menjadi sentra produksi beras di Sumsel bersama Kabupaten Banyuasin dan Musi Rawas telah mengembangkan persawahan organik sejak dua tahun terakhir.

Tak tanggung-tanggung, produk keluaran OKU Timur itu sudah memiliki lisensi internasional dari lembaga yang sudah diakui organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO) sehingga beras organik ini dipastikan tidak terkontaminasi zat-zat kimia.

Untuk mendapatkan sertifikasi organik itu, menurut Kholid, tidaklah mudah karena persawahan harus steril dari penggunaan zat kimia kurang lebih selama tiga tahun sebelum digunakan, begitu pula sumber airnya.

Beras organik yang menembus pasar modern ini telah dikemas dengan sangat menarik. Bulir-bulir berasnya terlihat disusun rapi dan tidak patah, dimasukkan dalam kantung plastik, kemudian divakum dengan harga berkisar Rp13.000-Rp15.000 per bungkus seberat 0,5 kg.

Sementara jika sudah masuk di pasar modern berkisar Rp25.000 per bungkus. Kemudian, jika sudah sampai di Eropa diperkirakan bisa menembus harga Rp80.000 per bungkus dan di Amerika Serikat Rp60.000 per bungkus.

Namun, jika membeli langsung ke koperasi milik petani di OKU Timur maka harga akan lebih murah yakni untuk beras putih Rp22.000 per kg, beras merah Rp23.000 per kg dan beras hitam Rp14.000 per kg.

“Kami butuh jaringan untuk membawa beras organik ini keluar OKU Timur. Jika bisa, jangan sebatas di kota-kota Indonesia saja tapi bisa menembus pasar ekspor,” kata Kholid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper