Bisnis.com, PEKANBARU -- Kemenko Polhukam meminta satgas karhutla yang sudah dibentuk masing-masing daerah, agar dapat melibatkan masyarakat setempat secara aktif dalam mengantisipasi dan menanggulangi risiko karhutla.
Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam Irjen Pol Carlo Brix Tewu mengatakan perlu pelibatan masyarakat secara langsung dalam mencegah dan menangani karhutla.
"Karena 99 persen kebakaran karena faktor manusia, salah satu mengatasi hal itu dengan memberdayakan masyarakat supaya berhenti membuka lahan dengan membakar," katanya Kamis (18/7/2019).
Selain itu dia meminta agar komandan satgas karhutla di masing-masing daerah untuk memeriksa langsung kinerja dari anggota satgas.
Hal itu disebabkan satgas karhutla telah diturunkan di setiap daerah, sampai ke desa-desa, dan perlu dicek kinerjanya apakah sudah berjalan dengan baik.
Dia menambahkan patroli terpadu dari tim satgas karhutla juga perlu ditingkatkan, sehingga dapat mencegah terjadinya karhutla di musim kemarau.
Adapun menurut Kemenko Polhukam, 11 daerah rawan karhutla di Indonesia yaitu Aceh, Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Babel, Kalbar, Kaltim, Kalteng, Kalsel, dan Papua. Sedangkan lima daerah yang sudah menetapkan status siaga darurat yaitu Sumsel, Riau, Kalbar, Kalteng, dan Kalsel.