Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mempertahankan Sumut Agraris Jadi Prioritas

Gubernur Edy Rahmayadi menegaskan menjadikan Sumut yang agraris akan selalu menjadi prioritas utamanya, termasuk mensejahterakan kehidupan para petani dan nelayan.
Petani memanen cabai/ANTARA-Yusuf Nugroho
Petani memanen cabai/ANTARA-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, SERDANG BEDAGAI - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membuka Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi Sumut ke IV Tahun 2019, di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Selasa (16/7).

Acara yang akan berlangsung hingga 19 Juli 2019 ini mengusung tema “Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal Untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Sumatera Utara Yang Agraris dan Bermartabat”. Dihadiri sedikitnya 1500 peserta yang terdiri atas para petani, nelayan, penyuluh, mahasiswa, peneliti, dari seluruh kabupaten/kota se-Sumut.

Pada kesempatan itu, Gubernur Edy Rahmayadi menegaskan menjadikan Sumut yang agraris akan selalu menjadi prioritas utamanya, termasuk mensejahterakan kehidupan para petani dan nelayan. Untuk itu, berbagai strategi saat ini sedang disusun untuk menggenjot produksi pertanian Sumut.

Salah satu caranya, kata Edy, dengan memetakan produk-produk unggul tiap daerah kabupaten/kota Sumut. Misalnya dari sektor peternakan, Kabupaten Langkat dan Karo fokus pada ternak sapi, Humbang Hasundutan ternak kerbau, Batubara dan Sergai ternak domba.

"Dari ternak-ternak ini juga nantinya kita kembangkan pabrik kompos. Jadi kotorannya dimanfaatkan untuk pabrik kompos. Hal-hal seperti ini yang saat ini sedang kita kembangkan. Strategi dan manajeman pertanian/peternakan yang sistematis," ujar Edy.

Namun Edy menyayangkan saat ini banyak para petani dan nelayan yang memilih beralih pekerjaan. Mulai banyak yang memilih untuk menjual sawah dan kebun untuk membeli kendaraan dan menjadi pengendara ojek online, karena dianggap lebih praktis.

"Negara kita adalah negara agraris dan maritim. Tak boleh kita kehabisan petani dan nelayan, ujung-ujungnya nanti kita impor semua. Kalau sudah impor, kita akan terus bergantung kepada negara lain. Kalau makan saja bergantung, bagaimana kita mau maju?" tegas Edy.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumut Dahler selaku Ketua Panitia PEDA KTNA menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk menjadi ajang silaturahmi bagi petani dan nelayan se-Sumut sekaligus ajang mempertunjukkan inovasi produk pertanian kabupetan/kota Sumut.

"Selain itu, PEDA ini juga menjadi bentuk persiapan kita untuk mengikuti Pekan Nasional (Penas) XVI tahun 2020 di Padang. Semoga nantinya kontingen Sumut akan menjadi kontingen yang memperoleh penghargaan di acara Penas," ucapnya.

Dia mengatakan Serdang Bedagai sejak dulu khususnya lokasi pelaksanaan PEDA dikenal sebagai desa pertanian. “Banyak produk pertanian , semua ada di sini. Untuk gabah, kita surplus 25 persen," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper