Bisnis.com, PALEMBANG – Penerbangan haji embarkasi Palembang dinilai membuat konsumsi avtur yang dipasok PT Pertamina Sumatra Bagian Selatan meningkat signifikan di tengah lesunya industri penerbangan domestik.
Region Manager Aviation Pertamina Sumbagsel, I Made Dirga, mengatakan penurunan kuantitas dan permintaan avtur memang terjadi dampak dari sepinya penerbangan di wilayah itu lantaran harga tiket yang mahal.
“Biasanya pengisian avtur sekitar 100--150 KL (kiloliter) per hari. Kalau tidak ada penerbangan haji, penurunan konsumsi bisa sampai 40% dibanding tahun lalu,” katanya saat acara peresmian Tim Satgas Haji, Rabu (10/7/2019).
Menurut dia, pengisian avtur untuk musim haji tahun ini sama besarnya dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk keberangkatan dari Palembang ke Mekkah, pesawat haji menyedot sebanyak 70 KL avtur sekali pengisian. Sementara untuk kepulangan pesawat, konsumsi bisa mencapai 90 KL sekali pengisian.
“Dengan begitu, setidaknya dapat mendongkrak penjualan avtur saat ini. Sekarang bisa sekitar 200 KL per hari. Permintaan avtur sangat dibantu penerbangan musim haji ini,” katanya.
Diketahui sendiri di wilayah Palembang, ada sekitar 19 kloter yang diterbangkan dari Bandara SMB II ke Mekkah.
General Manager Pertamina MOR II Sumbagsel, Primarini mengatakan, pada tahun ini Pertamina menyiapkan pasokan avtur sebanyak 3.100 KL untuk musim haji.
Primarini juga menyampaikan, dengan adanya penerbangan haji yang dimulai pada 7 Juli hingga 4 September 2019 menghasilkan peningkatan konsumsi avtur mencapai 50% jika dibandingkan dari rata-rata konsumsi normal pada bulan Juli tahun lalu.
“Total 3.100 KL avtur telah disiapkan untuk melayani 19 kloter pada penerbangan haji tahun ini, sama seperti tahun 2018,” ujarnya.
Pihaknya juga menyiagakan Tim Satuan Tugas (Satgas) guna memberikan pelayanan optimal untuk penerbangan haji 2019.
Menurut Primarini, Tim Satgas sudah mulai bertugas sejak penerbangan perdana pada 7 Juli sampai 4 September 2019.
Untuk tahun ini, kata dia, Pertamina telah menyiapkan 12 orang yang telah bersertifikat Refuelling Operator dengan kesiapan 8 refueller.
“Setiap tahunnya Pertamina terus mengoptimalkan tim yang bertugas serta sarana dan fasilitas pendukung, seperti halnya penambahan sertifikasi tim yang bertugas sebagai Refuelling Operator, tahun ini bertambah dari 8 orang pada 2018 sekarang menjadi 12 orang,” katanya.
Baca Juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
