Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuhi Janji Kampanye, Pemkot Tanjung Pinang Bagikan Seragam Sekolah Secara Gratis

Pemkot Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,9 miliar untuk merealisasikan program seragam pendidikan gratis bagi seluruh peserta didik tingkat SD dan SMP di wilayahnya.
Ilustrasi-Seorang ibu mengukur seragam sekolah untuk anaknya/ANTARA-Asep Fathulrahman
Ilustrasi-Seorang ibu mengukur seragam sekolah untuk anaknya/ANTARA-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, TANJUNGPINANG -  Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang memenuhi janji kampanye soal penyediaan seragam sekolah secara gratis.

Pemkot Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,9 miliar untuk merealisasikan program seragam pendidikan gratis bagi seluruh peserta didik tingkat SD dan SMP di wilayahnya.

Rahma, Wakil Wali Kota Tanjungpinang, usai upacara Hari Pendidikan Nasional 2019 di Lapangan Pamedan, Kamis, menyatakan program seragam gratis merupakan janji politiknya bersama Wali Kota Syahrul saat kampanye Pilwako Tanjungpinang tahun 2018.

"Sudah kita anggarkan melalui APBD murni Tanjungpinang tahun 2019," kata Rahma.

Rahma mengatakan program seragam gratis ini mulai diberlakukan pada tahun ajaran baru 2019/2020 ini.

"Pengadaan seragam gratis tersebut diserahkan secara langsung ke pihak sekolah," ucap Rahma.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang Ade Angga meminta pemkot melibatkan penjahit-penjahit lokal untuk pengadaan seragam sekolah gratis tersebut.

Hal itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para penjahit yang ada di Tanjungpinang.

"Kalau dilelang dan dimenangkan pengusaha Bandung, Jakarta, dan daerah lainnya. Ukuran baju atau celana belum tentu sesuai peruntukan. Kalau penjahit di sini, kita bisa pantau langsung," kata Ade.

Politisi Golkar itu juga menyarankan kepada pemerintah melalui Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mengatur pengelolaan anggaran seragam gratis ini melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di masing-masing sekolah.

"Karena pihak sekolah tentu lebih mudah untuk mendata siswa penerima bantuan, dibanding Disdik," kata Angga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper