Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Pengiriman Kargo Udara Medan Turun, Pelabuhan Belawan Meningkat

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Express Indonesia (Asperindo) menilai turunnya volume pengiriman kargo udara dari Medan turun pascakenaikan tarif di tingkat konsumen.
Penumpang pesawat udara berjalan menuju terminal kedatangan saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (14/1/2019)./ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Penumpang pesawat udara berjalan menuju terminal kedatangan saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (14/1/2019)./ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Bisnis.com, MEDAN - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Express Indonesia (Asperindo) menilai turunnya volume pengiriman kargo udara dari Medan turun pascakenaikan tarif di tingkat konsumen.

Wakil Ketua Asperindo Sumatra Utara Iskandar Zulkarnain mengatakan tarif baru efektif berlaku sejak Februari. Menurutnya, kenaikan tarif di tingkat konsumen sebagai respons kenaikan tarif surat muatan udara (SMU) yang berlaku sejak Oktober 2018 hingga Januari 2019.

Sebagai gambaran, dia menyebut harga dari Medan ke Jakarta Rp25.000 perkg atau naik 39% dari tarif sebelumnya yaitu Rp18.000 perkg. Sebagai imbasnya, dia mengakui volume pengiriman turun sejak tarif baru berlaku.

"[Volume] pengiriman drastis turun [untuk pengiriman] lewat udara," ujarnya saat dihubungi, Senin (18/3/2019).

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara, pada Januari 2019, volume angkutan barang yakni kegiatan bongkar di Pelabuhan Belawan naik 1.208,6% yakni dari 144.229 ton pada Januari 2018 menjadi 1,8 juta ton pada Januari 2019.

Adapun, bila dibandingkan dengan capaian di Desember 2018, realisasinya naik 465,8% yakni dari 333.584 ton.  Lalu, untuk kegiatan muat, realisasi Januari 2019 naik siginifikan yakni 6.754,7% dari 2.032 ton pada Januari 2018 menjadi 139.289 ton. Bila dibandingkan dengan realisasi Desember 2018, angkanya naik 314,2% yakni dari 33.628 ton menjadi 139.289 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper