Bisnis.com, MEDAN -- Pemerintah Provinsi Sumatra Utara berencana mengembangkan wisata halal di provinsi itu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Wakil Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengatakan konsep wisata halal dilakukan dengan pemberian label halal pada makanan yang dijual serta penyediaan tempat ibadah. Cara itu diyakini akan membuat para wisatawan lebih nyaman saat berpelesir di Sumut.
Sebagai contoh, dia menyebut Jakarta kerap menjadi tujuan wisata bukan hanya karena statusnya sebagai ibu kota melainkan karena kotanya nyaman bagi pelancong. Dari sisi makanan dan ketersediaan tempat ibadah, Jakarta dinilai mampu memenuhi kebutuhan pelancong dengan preferensi khusus.
"Di Jakarta, seperti kita ketahui, memiliki pusat perbelanjaan yang lengkap dengan tempat ibadah yang baik, begitu juga dengan tempat makanan yang lengkap dengan sertifikat halalnya. Sehingga umat Muslim bisa nyaman dan tenang berkunjung dan menikmati makanan," papar Musa dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Sabtu (16/2/2019).
Sebelumnya, Pemprov Sumut telah menyampaikan harapan agar wisata halal bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Malaysia yang kini mendominasi serta membuka peluang pasar pelancong asal Arab.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, pada 2018, 60% wisman berasal dari Malaysia dengan jumlah 138.221 orang. Disusul wisman asal Singapura dengan porsi 7,93% atau sebanyak 18.258 orang dan wisman asal China dengan porsi 7,93% atau 8.259 orang.
Sisanya, wisman yang berasal dari Australia dengan porsi 2,16% atau 4.974 orang dan wisman asal Jerman dengan porsi 2,5% atau 5.754 orang.
Negara-negara lainnya adalah India, AS, Inggris, Thailand, dan Taiwan.