Bisnis.com, PALEMBANG – Realisasi program bantuan peremajaan sawit rakyat atau PSR pada 2018 hanya mencapai 12.622 hektare dari yang pengajuan 25.122 hektare.
Baca Juga
Padahal pemerintah mematok target yang sangat progresif terhadap program yang diyakini mendongkrak produksi sawit nasional, yakni seluas 185.000 ha sepanjang tahun lalu. Bahkan untuk tahun ini dipatok seluas 200.000 ha.
Direktur Penghimpunan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS), Herdrajat Natawijaya, mengatakan rendahnya realisasi program yang disalurkan pada tahun lalu cenderung karena persoalan teknis.
“[Realisasi] rendah karena rekomendasi teknis yang diterima baru pada akhir tahun,” katanya saat acara seminar teknis tentang kelapa sawit di Palembang, Rabu (13/2/2019).
Dia memaparkan pihaknya hanya menyalurkan dana bantuan peremajaan senilai Rp25 juta per ha sesuai dengan rekomendasi teknis yang diterima.
Sepanjang tahun lalu, realisasi dana PSR tercatat senilai Rp315,54 miliar untuk 6.415 petani dari 46 koperasi.
Bantuan tersebut, kata dia, mengalami peningkatan dibanding tahun 2017 senilai Rp73,45 miliar untuk 409 petani dari 6 koperasi yang ada di daerah penghasil sawit.
“Awalnya kita mulai PSR pada 2016 di Riau untuk satu koperasi senilai Rp6,35 miliar hingga 2018 dana peremajaan yang disalurkan sudah mencapai total Rp395,35 miliar,” jelasnya.
Sementara untuk tahun ini pihaknya mengalokasikan bantuan peremajaan seluas 11.809 ha untuk 43 petani yang berasal dari 73 koperasi.
Diketahui, bantuan PSR ditujukan kepada petani sawit mandiri yang tersebar di 20 provinsi. Selain di Pulau Sumatra, peremajaan juga disebar ke Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.