Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketersedian Pangan Sumsel Cukup Hingga 7 Bulan Mendatang

Pemprov Sumatra Selatan memastikan kondisi ketersediaan pangan di provinsi itu saat ini cukup dan aman untuk tujuh bulan mendatang.
Ilustrasi/ANTARA-Mohammad Ayudha
Ilustrasi/ANTARA-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan memastikan kondisi ketersediaan pangan di provinsi itu saat ini cukup dan aman untuk tujuh bulan mendatang.
 
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan kepastian tersebut berdasarkan penghitungan neraca ketersediaan pangan strategis yang dilakukan pihaknya.
 
“Kami menghitung ketersediaan komoditas beras, jagung, daging sapi dan telur ayam ras semuanya mengalami surplus,” katanya, Senin (4/2/2019).
 
Deru menambahkan, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap akses pangan bagi warga Sumsel. Pemprov berupaya meningkatakan ketersediaan pangan dengan memprioritaskan hasil produksi sendiri.
 
“Pemerintah Provinsi akan bersinergi dan berintegrasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan cadangan pangan ini,” katanya.
 
Adapun strategi yang akan dilakukan pemprov untuk penyelenggaraan cadangan pangan tersebut mulai dari hulu, seperti mengoptimalkan lahan tidur menjadi lahan produktif.
 
Dia menjelaskan untuk membuat lahan produktif dapat melalui perluasan lahan, cetak sawah dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa.

Baik lahan pasang surut maupun lahan lebak guna meningkatkan itensitas pertanaman  dan produktivitas lahan.
 
“Kami akan terus upayakan ada peningkatan produksi tanaman pangan. Terutama bahan pangan pokok berupa beras,” katanya.
 
Gubernur melanjutkan, pihaknya akan mensinergikan Raperda Tentang Penyelenggaraan Pangan Pokok Provinsi dengan penegakan hukum terhadap Perda Nomor 21 Tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Sehingga diharapkan  luas persawahan di Sumsel tidak semakin menyusut.
 
“Kami juga akan merangsang petani tetap melakukan usaha tani padi dengan cara perbaikan mutu, harga dan jaminan pasar beras. Melalui program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat atau Toko Tani Indonesia,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper