Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Saham Investor Sumbar Rp6,2 Triliun Sepanjang 2018

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat realisasi transaksi saham investor asal Sumatra Barat sepanjang tahun 2018 mencapai Rp6,2 triliun dari total 13.209 investor.
Ilustrasi/Bisnis-Dedi Gunawan
Ilustrasi/Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, PADANG—PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat realisasi transaksi saham investor asal Sumatra Barat sepanjang tahun 2018 mencapai Rp6,2 triliun dari total 13.209 investor.

Kepala BEI Perwakilan Sumbar Early Saputra menyebutkan total transaksi saham investor dengan KTP Sumbar sepanjang tahun lalu, masih cukup tinggi meski dibayangi tekanan ekonomi, dengan total transaksi mencapai Rp6,2 triliun.

“Paling tinggi itu [transaksi] di bulan Januari 2018, totalnya mencapai Rp1,2 triliun,” katanya, Kamis (3/1/2019).

Dia menyebutkan berbagai tekanan ekonomi baik tekanan global maupun kondisi domestik membuat investor lebih banyak menahan diri, sehingga mengurangi nilai transaksi. Meski begitu dia meyakini tahun ini kinerja transaksi saham Sumbar bakal kembali meningkat.

Adapun, transaksi saham Sumbar merupakan salah satu yang terbesar di Tanah Air, setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatra Utara.

Pada 2016 misalnya, total transaksi saham investor dengan KTP Sumbar mencapai Rp11,75 triliun atau dengan rerata transaksi mendekati Rp1 triliun per bulan. Kemudian pada 2017, nilai transaksi sedikit menurun menjadi Rp10,27 triliun.

Sementara itu, jumlah investor saham di Sumbar justru meningkat signifikan sepanjang tahun lalu yang pertumbuhannya mencapai 51,41% atau total penambahan investor sebanyak 4.485 investor.

Early mengungkapkan peningkatan jumlah investor tersebut merupakan yang tertinggi sejak dikenalkannya sistem SID [single investor identification] pada 2012 lalu.

“Penambahannya sebanyak 4.485 investor, naiknya 51,41% dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.

Dengan peningkatan jumlah investor sebanyak itu, maka kini total investor saham dengan KTP Sumbar mencapai 13.209 investor sepanjang 2018 dari tahun sebelumnya yang hanya 8.724 investor.

Jika dihitung sejak 2012, peningkatan jumlah investor saham Sumbar dari 1.854 investor meningkat 29,13% pada 2013 menjadi 2.394 investor, naik lagi 33,29% pada 2014 menjadi 3.191 investor, dan naik 66,81% pada 2015 menjadi 5.323 investor.

Kemudian pada 2016 meningkat 32,76% menjadi 7.067 investor, naik 23,45% pada 2017 menjadi 8.724 investor, dan puncaknya tahun lalu meningkat hingga 51,41% menjadi 13.209 investor.

Dia menuturkan peningkatan jumlah investor saham tersebut tidak terlepas dari sosialisasi dan pembukaan galeri investasi yang dilakukan BEI dengan anggota bursa di sejumlah perguruan tinggi yang ada di daerah itu.

Saat ini, BEI sudah mendirikan sembilan galeri investasi di Sumbar, yaitu di Universitas Andalas (Unand), Universitas Negeri Padang (UNP), Politeknik Negeri Padang (PNP), dan Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK.

Selanjutnya, Universitas Dharma Andalas (Unidha), UIN Imam Bonjol Padang, IAIN Batusangkar, Universitas Dharmas Indonesia (Undhari), dan Universitas Bung Hatta (UBH).

“Kami masih akan buka GI [galeri investasi] di beberapa kampus, dalam waktu dekat rencananya UMSB [Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat],” ujarnya.

Dia mengakui sosialisasi kepada mashasiswa belum signifikan mendongkrak transaksi. Tetapi harapannya, generasi muda ini sudah mengetahui dan memahami pasar modal, sehingga setelah memiliki pekerjaan akan berinvestasi di pasar modal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper