Bisnis.com, MEDAN – PT Metropolitan Golden Management (Horison Group Hotels) semakin ekspansif memperluas jaringan manajemen hotel dengan masuk ke segmen bisnis baru yakni hotel bandara.
Teranyar, perseroan mengoperasikan Hotel Horison Sky yang terletak di Bandara Kualanamu, Delisedang, Sumatra Utara (Sumut). Hotel yang diresmikan pada Agustus 2018 itu dibangun oleh PT Angkasa Pura Propertindo (APP), anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero).
Corporate General Manager Operation Metropolitan Golden Management L. Wisnu Aditya menyatakan Hotel Horison Sky Kualanamu – Medan merupakan hotel bandara perdana dalam jaringan Horison Group.
“Ini merupakan hotel bandara pertama yang dikelola Horison Group dan juga tahun pertama bagi kami bekerja sama dengan BUMN,” ujarnya saat berbincang dengan Bisnis, Selasa (13/11/2018).
Wisnu optimistis pengembangan bisnis Horison Sky akan lebih cepat karena didukung perusahaan pelat merah lainnya dari berbagai bidang, seperti perbankan hingga perusahaan transportasi.
Tingkat okupansi Horison Sky disebut sudah mencapai lebih dari 55% dari total kamar sebanyak 100 unit dan booking rate di kisaran Rp350.000. Angka tersebut dinilai terbilang bagus untuk hotel baru dan berpotensi naik lagi bila dibarengi dengan promosi yang masif.
Ada tiga segmen utama yang dibidik Horison Sky yakni kru maskapai, penumpang umum, serta perusahaan-perusahaan di kawasan industri di sekitar Kualanamu. Sejauh ini, Horison Sky telah menggandeng Cathay Pasific dan dalam waktu dekat akan bermitra dengan Garuda Indonesia serta Citilink.
Salah satu keunggulan yang ditawarkan Horison Sky, ungkap Wisnu, dari segi penghematan waktu, tenaga, serta biaya transportasi. Nilai lebih lainnya terintegrasi dengan bangunan bandara sehingga mudah mendapatkan akses terhadap segala fasilitas yang ada di bandara seperti pusat kuliner, pusat belanja, pusat oleh-oleh, dan lain-lain.
“Kami akan memaksimalkan 100 kamar di Horison Sky karena ini adalah percontohan pertama dan diharapkan ke depannya di semua bandara ada hotel transit,” paparnya.
Menurut Wisnu, proyek hotel bandara menjadi salah satu pengembangan bisnis yang prospektif bagi AP II. Selain demi memaksimalkan potensi aset yang ada, persaingan dalam segmen bisnis hotel bandara juga belum terlalu besar.
“Model hotel transit seperti ini merupakan bisnis yang menjanjikan. Selain lahannya yang sudah ada, para kru pesawat juga sudah pasti ada, baik domestik maupun internasional,” tambahnya.
Sementara itu, secara nasional Horison Group Hotels telah mengelola 50 hotel dengan jumlah kamar lebih dari 5.000 unit di seluruh Indonesia. Setelah Horison Sky, setidaknya ada dua hotel yang akan diresmikan pada akhir 2018, yakni di Semarang dengan kapasitas 160 kamar dan di Gresik.