Bisnis.com, PADANG—Kenaikan harga cabai merah sejak beberapa pekan terakhir menjadi pemicu inflasi di Sumatra Barat per Oktober 2018.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi menyebutkan komoditas cabai merah yang mengalami kenaikan harga berkontribusi cukup besar terhadap inflasi daerah itu, setelah sebelumnya mengalami deflasi.
“Komoditi yang mempengaruhi inflasi di Padang adan Bukittinggi, paling tinggi adalah cabai merah, lalu ada beras, jeruk, bensin, biaya sewa kendaraa, dan yang lain,” katanya, Kamis (1/11/2018).
Dia menyebutkan setelah harga cabai merah sangat stabil sejak Idul Adha, komoditas itu kembali mengalami kenaikan harga sejak beberapa pekan lalu, sehingga berkontribusi mendorong terjadinya inflasi.
Adapun, cabai merah mengalami inflasi sebesar 16,10% di Padang atau berkontribusi terhadap laju inflasi daerah itu sebesar 0,41% dan di Bukittinggi mengalami kenaikan 37,64% dengan kontribusi terhadap inflasi sebesar 0,57%.
Selain cabai merah, komoditas beras juga menjadi penyumbang inflasi dengan kenaikan harga 2,50% di Padang dan 3,39% di Bukittinggi, lalu bensin sebesar 1,94% di Padang dan 1,22% di Bukittinggi.
Baca Juga
Sementara itu, inflasi tahun kalender daerah itu dari awal tahun hingga Oktober adalah 2,19% untuk Padang dan 1,73% Bukittinggi.
Sedangkan laju inflasi year on year (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 3,41% untuk Kota Padang dan 2,43% untuk Kota Bukittinggi.
Adapun, harga cabai merah di Pasar Raya Padang sejak pekan lalu terpantau di kisaran harga Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram.