Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung bersama pemangku kepentingan di daerah setempat berupaya melakukan pemulihan tangkapan air di kawasan Waduk Batu Tegi di Kabupaten Tanggamus.
"Kami menyinergikan Pemprov dengan lembaga swdaya masyarakat, dinas, kementerian, dan stakeholder terkait dalam membahas upaya pemulihan area Batu Tegi yang sekarang ini dalam keadaan rusak," kata Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (TP4K) Provinsi Lampung, Joko Umar Said di Bandar Lampung pada Selasa (30/10/2018).
Menurut dia, sinergitas tersebut salah satunya dengan menggelar workshop membahas masalah Batu Tegi tersebut.
Hal tersebut, lanjutnya, sangat penting untuk dibahas karena pengaruh tangkapan air di area yang sangat berperan besar dalam kestabilan debit air Batu Tegi.
"Berkurangnya debit air Batu Tegi oleh tingkat sedimentasi dan fluktuasi sungai yang menuju waduk sebesar 84:1 yang sudah berada di atas batas normal yaitu 40:1, kemudian nilai laju erosi yang cukup tinggi yaitu mencapai 167 ton/ha/tahun," ujarnya.
Mantan Wakil Gubernur Lampung itu menjelaskan kondisi tersebut yang menyebabkan berkurangnya sawah yang dialiri oleh air irigasi. Dari target sawah yang dialiri sekitar 66.573 hektare, saat ini hanya 46.300 ha yang terealisasi.
Hal itu, menurutnya, mengakibatkan sulitnya pemerintah dalam merealisasikan target dari Presiden Joko Widodo mengenai peningkatan produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 1 juta ton di Provinsi Lampung.
Joko menambahkan bahwa Batu Tegi sangat berperan dalam pembangunan Lampung, yaitu sebagai sumber air untuk pangan/irigasi, sumber air baku untuk tiga kabupaten dan kota di Provinsi Lampung, sumber energi listrik tenaga air, dan sumber energi panas bumi.