Bisnis.com, BANDARLAMPUNG – PT Kereta Api Indonesia dan Kementerian Perhubungan akan membangun jalur khusus kereta api batu bara rangkaian panjang dari Stasiun Tegineneng ke Tarahan, Lampung Selatan.
"Kelengkapan prasana dan pembangunan 'shortcut' tersebut untuk meningkatkan angkutan batu bara menuju angka 45 juta ton per tahun pada tahun 2023," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang Sapto Hartoyo di Bandarlampung, Rabu (24/10/2018).
Ia menjelaskan dengan adanya jalur khusus itu, perjalanan kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) tidak lagi melalui tengah kota, sehingga bisa menghindari dampak sosial kepada masyarakat pengguna transportasi darat lain berupa kemacetan di perlintasan sebidang.
Menurut Sapto, pengguna jalan raya sering merasa terganggu bila KA Babaranjang melintas di perlintasan sebidang karena waktu menunggunya hingga 15 menit.
Dengan adanya jalur khusus maka kereta api barang tidak lagi melintas di perkotaan tetapi bisa langsung memotong melalui jalur pedesaan. Bila ini terealisasi diharapkan tidak ada lagi kemacetan di perkotaan akibat melintasnya KA Babaranjang.
"Masyarakat tidak lagi terganggu denggan KA Babaranjang yang sering bikin macet. Doakan saja, pengerjaan ini bisa selesai tepat pada waktunya," katanya.
Sapto mengharapkan masyarakat agar tetap bersabar sampai jalur khusus KA barang itu selesai dan selalu berhati-hati menjaga keselamaatan saat melintas di jalur kereta api.