Bisnis.com, PADANG — Pemerintah Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana, salah satunya dengan memperbanyak uji coba aktivasi sirine peringatan tsunami menjadi dua kali dalam sebulan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Edi Hasymi mengatakan pemerintah setempat meningkatkan durasi aktivasi sirine menjadi dua kali dalam sebulan guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
“Kami lakukan uji coba sebanyak dua kali dalam seminggu. Jadi kalau sirine berbunyi tetapi tidak ada gempa, berarti sedang uji coba,” ungkapnya, Minggu (21/10/2018).
Edi mengungkapkan aktivasi sirine peringatan bencana tsunami itu dibunyikan setiap tanggal 13 dan 26 setiap bulannya pada pukul 10.00 WIB. Sebelumnya, ujicoba sirine hanya dilakukan sebulan sekali, yaitu setiap tanggal 26 atau pada akhir bulan.
Peningkatan uji coba itu dinilai penting dilakukan untuk memastikan sirine dalam kondisi bagus, dengan bunyi maksimal dan harus terdengar dalam radius 300 meter.
“Jadi kita tahu mana sirine yang bunyinya maksimal atau yang tidak, hidup atau mati, sehingga yang tidak maksimal bisa dilakukan perbaikan,” terangnya.
Pemerintah setempat memiliki 20 unit sirine yang tersebar di sepanjang pesisir kota. Sirine akan berbunyi selama 1 menit setiap kali dilakukan uji coba.
Selain uji coba sirine secara berkala, Edi juga meminta kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana sehingga dapat mengurangi risiko saat terjadi bencana.
Padang berada di pesisir barat Pulau Sumatra dan sangat rentan terhadap ancaman bencana gempa dan tsunami. Oleh karena itu, infrastruktur dan kesiapsiagaan menghadapi bencana perlu disiapkan dengan baik.