Bisnis.com, MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatra Utara berharap perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII tahun 2018 dapat membawa dampak yang positif bagi pergerakan ekonomi Sumut.
Hal itu disampaikan oleh Sekrertaris Daerah Provinsi Sumut R. Sabrina dalam pemaparan tentang persiapan MTQN di acara seminar informasi aktual Biro Humas dan Keprotokolan Provinsi Sumatra Utara di Medan pada Rabu (12/9/2018).
Dia meminta seluruh warga daerah itu juga ikut berperan untuk menyukseskan peran Sumut sebagai tuan rumah serta berpartisipasi memeriahkan acara yang digelar selama sepekan pada 6 – 13 Oktober 2018.
“Mari masyarakat Sumut bersama-sama memeriahkan dan menjadi tuan rumah yang baik, termasuk kawan-kawan media, sehingga tuan rumah akan mendapatkan marwah yang baik di mata tamu. Kedatangan tamu akan berdampak ekonomi dan kita juga bisa mengenalkan transportasi yang khas seperti becak,” ujarnya.
Sabrina mengatakan panitia telah mematangkan persiapan dan berkoordinasi dengan Kementerian Agama, khususnya untuk persiapan acara pembukaan yang akan dihadiri dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Panitia juga berkoordinasi dengan protokol Istana guna menyesuaikan jadwal kunjungan Presiden.
“Selain itu, Astaka atau arena utama MTQ telah selesai 100%. Kami juga telah menyiapkan undangan ke seluruh provinsi di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, terkait infrastruktur atau sarana jalan menuju Astaka di Jalan Pancing Medan juga dinilai telah siap dan layak. Pemerintah Kota Medan juga merelokasi para pedagang yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan menuju ke lokasi tersebut.
“Pedagang-pedagang yang telah dipindahkan tetap diberi pengarahan bahwa pemindahan mereka merupakan bagian dari dukungan mereka kepada acara MTQN, selain itu mereka juga diberikan tempat yang baru. Kami juga prioritaskan masyarakat agar tetap punya penghidupan,” katanya.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin mengatakan MTQN adalah acara yang bergengsi. Banyak gubernur yang mengajukan diri untuk menjadikan daerahnya sebagai tuan rumah MTQN.
“Tidak banyak daerah yang menjadi tuan rumah MTQ Nasional sebanyak dua kali. Hanya Kota Medan dan Mataram, yang pernah menjadi tuan rumah MTQ Nasional dua kali. Ada 9 daerah yang belum pernah jadi tuan rumah,” ungkapnya.
Selain itu, menurut Amin, MTQN merupakan momentum memperat ukhuwah Islamiyah, terutama generasi muda, untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Quran.
Sementara itu, akademisi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Syahrin Harahap mengatakan penyelenggaraan MTQN di Sumut akan mendatangkan pemasukan bagi daerah. “Yang akan datang bukan hanya kafilah, keluarga-keluarganya juga datang.”