Bisnis.com, MEDAN - Narkoba kini menjadi ancaman nyata bagi hampir kebanyakan warga Indonesia, tak terkecuali pelajar.
Oleh karena itu, Gerakan Nasional Anti Narkotika Sumatera Utara berharap agar pemerintah dan orang tua menyelamatkan para pelajar dan generasi muda di Sumut dari pengaruh narkoba.
Jika pelajar tersebut terpengaruh narkoba, dikhawatirkan tidak akan dapat menjadi pemimpin nasional, ujar Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sumut H.Hamdani Harahap, di Medan, Jumat (31/8/2018).
Ia mengatakan bahwa pemerintah dan institusi terkait lainnya harus melindungi pelajar dari pengaruh bahaya narkoba karena dapat merusak kesehatan dan moral mereka.
Saat ini, menurut dia, banyak pelajar di Provinsi Sumatra Utara yang positif narkoba, yakni di Kota Medan, Binjai, Pematang Siantar, dan beberapa daerah lainnya.
Bahkan, para pelajar yang tinggal di perdesaan juga ada yang positif narkoba. Hal ini, lanjut dia, harus secepatnya diantisipasi agar tidak meluas.
Upaya mencegah penggunaan obat-obatan berbahaya bagi kesehatan manusia itu, menurut dia, tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah maupun para penegak hukum, melainkan juga orang tua, guru di sekolah, dan warga masyarakat. Mereka punya peranan yang cukup besar mengawasi para siswa tersebut.
Ia menyebutkan 41% dari jumlah 10.000 pelajar SMP dan SMK di Kota Tanjung Balai, Sumatra Utara, positif pengguna narkoba.
Pelajar SMP dan SMK pemakai narkoba, kata dia, harus secepatnya diselamatkan oleh orang tua dengan menyerahkan mereka ke tempat pusat rehabilitasi agar dapat disembuhkan.
"Pelajar tersebut, harus diberikan pembinaan mental, moral, agama, dan lainnya sehingga secara perlahan-lahan mereka akan meninggalkan narkoba," kata Ketua Granat Sumut itu.